Neuralink, perusahaan teknologi yang didirikan oleh Elon Musk, yang juga pemilik platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), sedang bersiap untuk melakukan langkah besar berikutnya dalam dunia teknologi medis. Setelah berhasil menanamkan chip otak pada pasien manusia pertama, kini Musk dan timnya menargetkan pasien kedua yang akan menerima chip revolusioner ini dalam beberapa minggu mendatang.
Pada livestream yang diadakan pada 10 Juni melalui platform X, Musk bersama dengan eksekutif dan ilmuwan Neuralink, membahas rencana mereka untuk penanaman chip kedua. Mereka berharap prosedur ini dapat dilakukan dalam waktu dekat, sekitar satu minggu ke depan. Siaran ini dapat disaksikan sepenuhnya di halaman resmi Neuralink di X, memberikan gambaran menyeluruh tentang ambisi dan tantangan yang dihadapi perusahaan ini.
Improved version of @Neuralink update
— Elon Musk (@elonmusk) July 11, 2024
pic.twitter.com/zk3cdbMtEC
Sebelumnya, pada Januari 2024, Noland Arbaugh menjadi orang pertama di dunia yang menerima chip Neuralink. Arbaugh, seorang pria berusia 29 tahun yang lumpuh dari bahu ke bawah, mampu mengubah hidupnya dengan teknologi ini. Dengan chip Neuralink, Arbaugh berhasil bermain dan memenangkan permainan catur online, serta melakukan streaming permainan Civilization VI selama berjam-jam, meskipun chip tersebut hanya berfungsi 15% dari kapasitasnya. Meskipun demikian, perjalanan Arbaugh tidak selalu berjalan mulus.
Baca ini juga :
» Elon Musk Umumkan XChat, Aplikasi Pengirim Pesan Untuk Saingi WhatsApp
» Starlink Rilis Paket Internet Murah, Hanya Rp400 Ribuan Perbulan
» Layanan Starlink Langsung Nyambung ke HP Gratis Resmi Dimulai, Tapi Malah Dilarang di Indonesia?
» Dipecat Dari Tesla Karena Terlalu Sibuk di Pemerintahan? Elon Musk Ngamuk di X
» Logo Ikonik Twitter Terjual di Lelang Dengan Harga yang Fantastis!
Beberapa minggu setelah implantasi, Neuralink mengungkapkan dalam sebuah posting blog bahwa beberapa utas dari chip tersebut telah terlepas dari otaknya. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah elektroda yang efektif, yang berarti data yang diterima menjadi lebih sedikit. Neuralink segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dengan membuat chip lebih sensitif terhadap sinyal saraf, memastikan performanya tetap optimal.
Selama siaran langsung, Neuralink menjelaskan bahwa masalah ini sebagian besar disebabkan oleh kantong udara di tengkorak, yang dapat terbentuk selama operasi. Kepala Bedah Saraf di Neuralink, Dr. Matthew MacDougall, menjelaskan bahwa untuk pasien di masa mendatang, mereka akan menjaga konsentrasi CO2 tetap normal selama operasi untuk mengurangi risiko yang sama. Selain itu, ia juga menguraikan rencana untuk memastikan beberapa utas chip dimasukkan lebih dalam ke dalam otak, meningkatkan stabilitas dan efektivitas implantasi.
Dengan persiapan dan peningkatan yang telah dilakukan, Musk dan tim Neuralink optimis bahwa pasien kedua akan memiliki pengalaman yang lebih lancar dan hasil yang lebih baik. Teknologi ini berpotensi membuka peluang baru bagi mereka yang mengalami kelumpuhan dan kondisi neurologis lainnya, menjadikan Neuralink pionir dalam revolusi teknologi medis masa depan.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame