NEWS

[Kisah Vanglory] Ozo Pertunjukan Sang Kera

ClockWorange   |   Rabu, 14 Feb 2018


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Knuckles membuat anak kota keluar dari gerobak sang mister dan kami Anak-anak Carnie(karnaval/sirkus), tahu cara lebih baik untuk menjauh dari mister.

"Anak bodoh pikir dia akan bergabung dengan karnaval?"

"Mungkinkah dia bisa melempar bola dan berjalan diatas tali?"

"Dia tidak bisa melakukan apa-apa."

Anak kota itu kurus dan pendek, umurnya sekitar 8 tahun. Dia ingusan dan menatap pada kami. "Aku bisa melakukan sesuatu," katanya. Cahaya muncul dari telapak tangannya.

"Baik," kami berkata, "lakukan apa yang kau bisa."

Kami memungut anak yatim itu dari pinggiran kota, diatas gerobak dengan cat yang aneh. Kami tidak dikota untuk menjual petasan dan mencopet, yang mana besok ada acara Festival Lentera Merah. Anak-anak kota berkerumun dengan cepat digerbang karena para anak karnaval akan melakukan pertunjukan yang terbaik, dan diluar kota kau tidak akan ditangkap karena menyalakan petasan.

Baca ini juga :

» Vainglory: Legion Of One Akan Hadir Untuk Kamu Yang Sudah Kangen Dengan Vainglory
» Update Terbaru Vainglory! Cross-Platform, Pemain PC dan Smartphone Akan Ketemu Dalam Satu Game
» Super Evil Megacorp akan Menghadirkan Vainglory Versi Windows dan Mac Awal Tahun 2019
» Tak Ingin Tertinggal, Secara Resmi Vainglory akan Hadir di Platfom PC!
» Hero Baru Vainglory, Anka si Assassin Lincah dengan Dagger Mematikannya!

"Hal terpenting yang harus kau lakukan untuk menjadi Anak Carnie," kami berkata pada anak yatim, "adalah melakukan pertunjukan."

"Aturan untuk melakukan pertunjukan adalah, jangan membosankan, dan semua cerita adalah benar." Kami mengangguk bersamaan dengan kalimat sakral itu.

Dengan cincin besar menggelinding masuk, bos kami bergelantung ditengahnya dengan ekornya, kami anak-anak berteriak dengan kedatangannya: Oz-O! Oz-O! Oz-O!

"Dulu saat aku lapar!" teriak Ozo pada wajah mereka. "Sangat kelaparan, matahari kelihatannya lezat seperti buah persik. Jadi aku melompat sangat tinggi dan mengambilnya dari langit. Tapi segalanya menjadi gelap, jadi aku melemparkannya kembali keatas!" dia menendang dan membungkuk disebelah anak yatim itu. "Giliranmu."

Anak itu gugup. "Aku … mm … hmm … Aku mencuri sebuah … sebuah …"

"Membosaaaankan," teriak salah satu dari kami, lalu lebih banyak, lalu semuanya. Kami tidak punya waktu untuk orang gagap. "Membosaaaankan!"

"Orang tuaku adalah raksasa," ucap Ozo. Kami semua diam dan memperhatikan, karena tidak ada yang bisa melakukan pertunjukan seperti Ozo. "Aku adalah bayi monyet paling besar didunia. Tapi suatu pagi, Ayah kentut dan menghancurkan seluruh desa."Dia berhenti sejenak sementara kami tertawa. "Malang bagi kami, seorang penyihir wanita didesa itu sangat marah, dia mengucapkan mantra yang membuatku mengecil seperti sekarang. Ibuku tidak bisa merawatku lagi tanpa melukaiku, jadi dia memberikanku pada karnaval." Kepala Ozo yang berbulu menggeleng sedih jadi kami ikut sedih. "Tapi dia meninggalkanku dengan cincin pernikahannya," bisik Ozo, dan memegang cincinnya.

"Daaaang" kami berkata, bertepuk tangan.

"Ayahku pergi," ujar anak yatim, "dan Ibuku membersihkan rumah."

"Benarkah?" kata Ozo, memutar cincin besarnya dengan lengannya yang panjang. "Hmm ayahku adalah peliharaan seorang raja. Raja sangat-sangat menginginkan seorang putra jadi rana hamil dengan ayahku, ku harap raja tidak akan menyadarinya."

Anak-anak kota berteriak. "Kau bilang orangtuamu adalah raksasa," dia tertegun.

"Aku bilang itu?" Ozo mengangkat bahu dan melihat kelangit, mulai melakukan hulahup dan kami semua menyaksikan dengan terpesona.

"Kisah sebenarnya adalah, aku tidak pernah memiliki orangtua. Aku terlahir dari sebuah pisang ajaib. Aku memakan pisangnya untuk keluar dan jatuh dari pohon, semuanya kulakukan sendiri."

"Semua ceritamu bohong," ucap anak baru itu.

Anak-anak kota marah dengan ucapannya. "Semua ceritanya adalah kenyataan, bodoh!" kami berteriak, dan hampir terjadi kekacauan, tapi Ozo melemparkan cincin besarnya, menjatuhkan anak itu. Ozo membungkuk dan berkata sangat pelan pada anak itu. Kami yang paling dekat ikut mendengarkan.

"Aku berharap punya seorang ibu yang akan mengkhawatirkanku dirumah," dia berkata. "Pulanglah."

"Ya, pulanglah pada ibumu!" kami berkata, menyeretnya menuju gerbang.

Ozo melihat dekorasi dari cincin besarnya, naik dan bergantung dengan jari tangan dan kakinya, berguling agar lentera-lentera berputar, menjadi lingkaran merah bercahaya.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru