NEWS

Makin Ketat, Jepang Mulai Memburu Penerjemah Anime dan Game Ilegal

Fadhil Baladraf   |   Senin, 12 Mar 2018


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Aksi pemberantasan konten anime dan manga ilegal memang sempat ramai dibicarakan sejak tahun lalu. Tapi siapa sangka kalau Jepang mulai menanggapi kasus ini dengan lebih serius tahun ini. Kabar terbaru sendiri menyebutkan kalau kepolisian Jepang sudah menangani kasus translator anime dan game ilegal, yang diklaim berdampak pada kerugian miliaran dollar.

Salah satu kasus terbarunya terjadi di bulan Februari lalu, dimana departemen kepolisian di wilayah Kyoto, Yamaguchi, Shizuoka, Mie, dan Shimane mulai melakukan operasi untuk menangkap lima penduduk kewarganegaraan China yang tergabung dalam tim pembajak. Para pelaku yang rata-rata berusia 20-an diduga sudah menerjemahkan lebih dari 15,000 manga dan game yang didistribusikan di media sosial Weibo.

Baca ini juga :

» LPAI Minta Kominfo Untuk “Bersihkan” Game Dengan Unsur Kekerasan
» Agen Twilight dan Thorn Princess Terjun ke dalam Aksi Battle Royale! Siapa yang Mampu Bertahan?
» CEO Saber Interactive Katakan Harga Game Bisa Lebih Mahal Dari 70 USD
» ESRB, Badan Rating Game AS Ingin Ada Scan Wajah Buat Verifikasi Umur Sebelum Main Game!
» Marvel Umumkan Super Hero Shooter Game: Marvel Rivals. Ini Dia Spek PC Biar Bisa Ikut Main!

Memulai debutnya pada tahun 2015 lalu, tim pembajak ini sudah merilis beberapa fan translation berkualitas seperti Kimi ni Todoke, Yu-Gi-Oh! Arc-V hingga proyek crossover antara Maid Sama! dan Yuki Wa jogoku ni Ochiru no ka? Tapi karena kebijakan yang semakin ketat ini, sepertinya aksi grup pembajak akan semakin surut dan mulai berhenti. Sesuatu yang sangat bisa dimengerti tentunya, karena kerugian besar yang harus ditanggung studio dan developer memang tidak main-main.

Itulah kenapa sekarang semakin banyak publisher Jepang yang mengirim tuntutan hak cipta (DMCA) untuk menangkap para grup pembajakan. Setiap pelaku yang terbukti bersalah, nantinya akan mendapatkan hukuman penjara maksimal 10 tahun dengan denda USD 90,000 atau sekitar 1.2 miliar. Mungkin saat ini aksi perburuan hanya aktif di wilayah Jepang saja, tapi tidak menutup kemungkinan jika grup pembajak di negara lain nantinya juga bisa terseret dalam kasus ini. Termasuk salah satu fan translation JRPG Ao no Kiseki dan Zero no Kiseki yang bisa saja ikut dibatalkan. Untuk saat ini kita hanya bisa menunggu perkembangannya.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru