KotakGame

Polemik mengenai Franchise League dari MPL Indonesia memang menjadi pembicaraan hangat beberapa waktu kebelakangan ini. Bagaimana tidak, Sekjen dari PBESI yakni Frengky Ong membuat statement pada Instagram Storynya bahwa dirinya tidak setuju dengan Franchise League. Namun, di sisi lain hal itu nantinya jika liga Franchise MPL dihentikan akan mengganggu tatanan dan program yang sudah dibuat oleh Moonton dan menurut Frengky Ong liga Franchise itu bukan sebuah liga yang membangun dan justru mengambil keuntungan di suatu pihak saja.

Antimage yang merupakan pemain MPL pada masa sebelum franchise league dan sesudah franchise league mengatakan bahwa MPL justru lebih stabil saat memasuki franchise league. Pada sebelum franchise league, Ia mengatakan bahwa kontrak pemain sangatlah liat dan cukup tidak teratur.

“Sorry ya, gua kan player yang udah ngerasain zaman-zaman sebelum franchise sama sesudah franchise. Gua jujur, sebelum Franchise, sebenernya lebih stabil pas sesudah franchise. Karena pas sebelum franchise, itu masalah kontrak lumayan liar. Lumayan kayak hutan sebelum franchise, tapi setelah franchise jadi semakin teratur. Jadi, jauhlah perbandingannya.” Ucap Antimage.

Baca ini juga :

» Kembali Bela Nama Indonesia, Bigetron Era Jadi Tim Perwakilan Indonesia di IESF World Esports Championships!
» Hanya Bertahan Setengah Musim, Octa Resmi Non Aktif dari Roster RRQ Hoshi!
» Beberapa Waktu Tidak Ada Tim, Naomi Resmi Kembali ke Skena Kompetitif Bersama Mythic Seal!
» Bermain Pada Minggu Ini, Skylar: Gua Belum 100 Persen Sembuh, Agak Shock Tapi Harus Profesional!
» Tanggapi Taunting AudyTzy, Clayyy: Ada Batasannya, Asal Jangan Nyerang Personal Banget Sih!

Memang bisa dikatakan yang disebut oleh Antimage benar. Karena, jika suatu liga tidak ada yang mengatur kesejahteraan pemain, tim bisa saja semena-mena dengan peraturan yang ada. Namun, MPL Indonesia membuat hal itu tidak ada dengan adanya franchise league.

Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kalian tonton di bawah ini.