Dikesempatan kali ini Kru KotGa akan membahas meta hero yang berlangsung di Kuala Lumpur Major Qualifier. Perubahan 7.19b dan 7.19c memungkinkan para playernya untuk mengembangkan meta baru, dan sementara itu mungkin perlu waktu penyesuaian bagi pub player, pemain profesional sudah beradaptasi dengan cepat. Sulit untuk menyebut adaptasi in inovatif, karena untuk sebagian besar tim masih menunggu untuk perubahan update besar lainnya, tapi setidaknya kita menyaksikan hal yang berbeda dan tidak sama dengan The International 2018.
Poupularitas Hero
Tiny, Io, Weaver, Silenncer, dan Necrophos adalah hero yang paling diperebutkan di kualifikasi, dengan 80%+ contest rate. Menariknya, tidak ada hero dengan lebih dari 85% contest rate, dibandingkan dengan lima hero di TI. Mungkin patch ini lebih seimbang, atau mungkin tim dan pemain masih beradaptasi dan bereksperimen, tetapi secara keseluruhan ini adalah pertanda baik.
Kelima hero yang paling diperebutkan ini juga merupakan prioritas ban. Ini berlaku untuk semua top 20 hero yang diperebutkan, kecuali Earthshaker, Mirana dan Phoenix, yang benar-benar bermain sangat sering.
Earthshaker, Tiny dan Weaver adalah pilihan yang paling populer, meskipun dua dari hero ini menerima banyak sekali ban. Earthshaker adalah salah satu hero TI8 yang populer dan sukses, yang tidak mendapatkan hasil yang buruk setelahnya: upgrade Aghanim, Enchant Totem miliknya, tidak dapat digunakan di bawah pengaruh root, tetapi untuk hal lainnya masih tetap sama.
Io, Necrophos dan Weaver adalah top ban list selama kualifikasi. Sementara Io otomatis di ban dikebanyakan professional scene. Hero-hero ini mendapatkan nerf yang lumayan signifikan, tapi tetap mendapatkan prioritas tinggi di game kompetittif.
Hal pertama yang paling menonjol adalah para pro player masih melihat value di Spectre, meskipun mendapatkan winrate yang mengejutkan sebesar 35% untuk total 60 game. 2 patch sebelumnya mempertanyakan eksistensi Spectre di DOTA 2 sebaga hero carry.
Enchantress berada di perahu yang sama, hero ini hanya menangkan 37,14% dari 35 pertandingan dan mengingat jumlah nerfs yang diterima hero ini masih sering digunakan.
Hero populer ketiga dengan winrate rendah adalah Dark Willow, dengan winrate sebesar 40% dari 53 pertandingan dan mungkin akan mengikuti pola yang sama seperti yang pernah Earth Spirit. Popularitasnya secara keseluruhan perlahan-lahan akan mulai menurun, tetapi satu atau dua pemain yang sangat berbakat kadang-kadang akan membuatnya terlihat sangat baik.
Secara Konsisten Baik
Drow Ranger, Terrorblade dan Io dipilih lebih dari 35 kali dan sangat sukses dalam permainan mereka. Drow Ranger adalah salah satu hero terbaik selama TI, dimanfaatkan sangat baik oleh tim NA, dan tampaknya dia mungkin membutuhkan nerfs lebih lanjut, hampir 70% winrate di 35 game terlihat sedikit terlalu bagus. Dia menempati posisi yang sama dengan Spectre dan Wraith King, tapi entah bagaimana Drow Ranger bisa lolos dari kejaran balancing patch.
Terrorblade juga berada diposisi yang sangat bagus, dan menjadi rajanya late game. Dengan winrate 62.79% di total 43 game.
Terakhir adalah Io, hero ini memang sangat ditakuti posisinya sebagai support, dan performanya masih tetap konsisten seperti tahun lalu dengan kemenangan yang sangat tinggi.
Kesimpulan
Nerf Wraith King dan Spectre meninggalkan perubahan yang sangat besar, dan dengan perubahan ini hero-hero lain bisa bersaing untuk memperebutkan kedudukannya mengisi tempat hero terkuat dalam permainan. Selain itu hal ini juga membuat pilihan hero lebih beragam, terutama di pub.
Tentu saja kedepannya kita berharap banyak akan ada lebih banyak perubahan permainan baru, dimana jangkauan hero pool akan menjadi lebih luas dari biasanya. Pengembangan meta-meta baru dan kombinasi hero-hero baru.