Sebuah game bukan hanya dinilai dari segi kualitas grafis, cerita, hingga gameplay. Perjuangan keras dari developer itulah yang sepatutnya dihargai dalam mengembangkan game. Demi memproduksi game yang berkualitas dan sesuai keinginan pemainnya, tentu membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Bahkan tidak main-main mereka rela membakar duit hingga triliun Rupiah demi sebuah game.
Kali ini, kru KotGa akan mengulas 7 game dengan biaya produksi tertinggi sepanjang sejarah. Penasaran? Simak ulasannya berikut ini.
1. Grand Theft Auto V
Seri kelima GTA ini rupanya telah menghabiskan biaya produksi yang terbilang sangat mahal. Dengan total pengeluaran USD 137 juta atau sekitar Rp 1 triliun, setidaknya hasil kerja keras Rockstar dalam mengembangkan GTA V tidak sia-sia. Itupun belum ditambah dengan biaya pemasaran, yang sama-sama tergolong tinggi. Hingga saat ini, besar kemungkinan mereka telah menghabiskan biaya sekitar USD 300 juta. Pasalnya, mereka juga mendapatkan keuntungan yang sepadan. GTA V sukses terjual hingga 140 juta unit sejak perilisannya pada 2013 lalu. Jika dihitung, Rockstar telah meraup keuntungan setidaknya kisaran USD 6 miliar atau Rp 85 triliun.
2. Red Dead Redemption 2
Lagi-lagi, Rockstar bakar duit lebih selain GTA V. Salah satunya adalah Red Dead Redemption 2. Kedua game ini memang patut diacungi jempol dan juga mendapatkan keuntungan yang sepadan. Seri kedua Red Dead Redemption ini sukses menampilkan grafis memukau dengan open-world luas, yang menjadi poin plus dalam game. Untuk menghasilkan itu semua, Rockstar telah mengeluarkan biaya produksi antara USD 170 – 240 juta, atau jika dirupiahkan menjadi Rp 2 hingga 3 triliun. Red Dead Redemption 2 sukses terjual hingga USD 725 juta atau Rp 10 triliun hanya dalam dua hari pertama penjualannya.
3. Cyberpunk 2077
Kali ini giliran CD Projekt Red yang telah membakar duit untuk proyek ambisiusnya. Apa lagi kalau bukan Cyberpunk 2077. Faktanya, game ini telah menghabiskan waktu sekitar delapan tahun. Ditambah lagi dengan beberapa kali penundaan. Dengan pengeluaran biaya produksi yang mencapai USD 174 juta atau Rp 2,4 triliun, sayangnya Cyberpunk 2077 tidak memenuhi ekspektasi penggemar saat awal perilisannya. Banyaknya kritikan pedas dan rating rendah membuat pendapatan perusahaan turun drastis. Namun setidaknya, belakangan ini game tersebut telah mengalami banyak perbaikan dari berbagai sisi dan memulihkan rating atau penilaian dari para pemainnya.