Review

Beauty And The Beast

oleh: Marvemir

Beauty And The Beast

Jauh sebelum adaptasi live-action film animasi hit Disney tahun 1991 silam ini dirilis, hampir sebagian besar audiens, terutama yang notabene tumbuh dan besar dengan film animasi orisinil-nya, merasa lumayan skeptis dengan proyek film yang disutradarai oleh Bill Condon (The Twilight Saga: Breaking Dawn) ini.

Sebagian merasa skeptis karena merasa khawatir kalau-kalau nanti-nya film ini tidak akan sebagus film orisinil animasi-nya dulu, dan sebagian lainnya, merasa khawatir karena merasa ragu dengan sosok Emma Watson (Harry Potter) yang dipilih sebagai Belle-nya.

Dan ketika akhirnya film ini dirilis pada tanggal 17 Maret 2017 kemarin di AS, walaupun rasa skeptis sudah mereda, namun sayangnya, film ini masihlah mendapat berbagai kritikan pedas dan bahkan kini, mendapatkan ancaman petisi boikot.

Baca ini juga :

» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection

Dan hal tersebut seperti kita tahu, tentunya dikarenakan menurut seluruh audiens yang telah menyaksikan, film ini menampilkan beberapa adegan yang menampilkan momen gay spesifiknya, antara karakter Gaston (Luke Evans) dan LeFou (Josh Gad).

Nah melihat kesemua hal-hal yang lumayan negatif ini, maka, tidaklah mengherankan apabila kitapun langsung bertanya-tanya: Apakah adegan-adegan gay tersebut separah itu? Dan apakah pada dasarnya adaptasi live-action Beauty and the Beast ini se-keren film animasi-nya dulu?

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru



Most Popular Previews
Belum ada Preview