KotakGame

Lalu bagaimana dengan Keaton sebagai Vulture? Well, rasanya Kru KotGa tidaklah perlu lagi menilai sosok Keaton bukan? Mau dirinya menjadi Batman, Birdman atau bahkan sosok villain yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh fans ini, aktor berusia 65 tahun ini lagi-lagi sukses menunjukkan kepada kita mengapa dirinya adalah Batman oops sori Keaton. Chemistry-nya dengan Holland pun sangat oke di sini.

WOW dari tadi positif terus nih penilaiannya. Berarti the best dong nih. Eits not really sih Kotakers. Memang secara keseluruhan film ini keren banget. Cuma sayangnya, film yang sangat diantisipasi di tahun 2017 ini, tidaklah sempurna banget. Dan secara general kekurangan-nya adalah terletak di feel film ini.

Ya film ini terasa seperti film superhero yang fun-fun saja. Alias tidak sedalam dan se-mosional seperti milik Raimi dulu (khususnya Spider-Man 2). Selain itu film ini benar-benar terasa seperti layaknya film MCU berikutnya. Memang, memang. Spider-Man Homecoming adalah bagian dari MCU.

» Spider-Man: Across the Spider-verse
» Guardians of the Galaxy Volume 3
» Ant-man and the Wasp Quantumania
» Black Panther: Wakanda Forever
» Thor Love and Thunder

Namun perlu kalian ingat lagi, film ini pada dasarnya juga adalah film sendiri (stand alone). Sehingga logika-nya, seharusnya, aspek inilah yang di-kedepankan. Alasan mengapa Captain America: The Winter Soldier (2014) sukses dianggap sebagai salah satu film terbaik MCU adalah dikarenakan film ini sangat mengedepankan aspek tersebut.

Spesifiknya ya, film tersebut adalah bagian MCU. Namun, film ini 100% benar-benar berfokus pada masalah yang saat itu sedang dihadapi oleh Cap (Chris Evans) tanpa ada embel-embel karakter atau hal-hal MCU lainnya. Hal yang sama, jugalah bisa dikatakan terhadap Ant-Man (2015) dan Doctor Strange (2016).