NEWS

[Kisah Vainglory] Phinn dan Blackfeather : Rencana Menculik Sang Putri

ClockWorange   |   Minggu, 18 Feb 2018


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Bulan, bulat seperti buah putih, menggantung diluar jangkauan, seperti segalanya yang diidamkan Blackfeather. "Ah, Phinneas," dia bergumam, bersiul memandangi bulan di atas balkoni istana, "lagu-lagu terbaik ditulis saat malam seperti ini."

"Tak bisa menari dengan sebuah lagu tentang penculikan," jawab Phinn. Dia menggaruk telinganya dengan cakar yang panjang. Mereka berhimpitan di sebuah jalan buntu dari labirin Hardy Orange yang berduri di bawah balkoni. Phinn berusaha melihat di atas semak berduri itu.

"Bahaya menjadi rekan untuk kita menari!" Berkamuflase dengan baju hitam, Blackfeather di malam hari, tapi dia menolak untuk menyembunyikan rambut berwarna emasnya yang berkilau dalam keadaan apapun. Kecantikan, dia selalu bilang adalah senjatanya. "Seseorang tidak bisa menjadi petualang sesungguhnya tanpa menculik seorang putri."

"Tidaklah sopan mengambil seorang gadis malang dari rumahnya."

"Dia tidak malang sama sekali. Mereka akan memuji kita …"

"… dan memburu kita."

Baca ini juga :

» Vainglory: Legion Of One Akan Hadir Untuk Kamu Yang Sudah Kangen Dengan Vainglory
» Update Terbaru Vainglory! Cross-Platform, Pemain PC dan Smartphone Akan Ketemu Dalam Satu Game
» Super Evil Megacorp akan Menghadirkan Vainglory Versi Windows dan Mac Awal Tahun 2019
» Tak Ingin Tertinggal, Secara Resmi Vainglory akan Hadir di Platfom PC!
» Hero Baru Vainglory, Anka si Assassin Lincah dengan Dagger Mematikannya!

"Dengan pedang dan pesonaku, dan … kekuatan ototmu … tidak ada yang bisa menghentikan kita. Kemunculan pertamamu akan menakuti seluruh isi istana ini."

"Aku dengar orang tuanya adalah orang yang baik." Phinn begitu peduli dengan hal kecil, telah hidup lama dan melihat hal-hal baik. Dia pikir menghindari drama akan lebih baik.

Blackfeather merangkulkan tangannya ke pundak temannya yang besar. "Temanku yang terpuji. Apakah kau tidak suka uang?"

"Lebih baik punya uang daripada tidak."

"Di sanalah, alasanmu. Di penginapan kita tadi malam, aku dengar ada hadiah yang banyak untuk putri yang kamarnya di atas menara, aku telah mengamati siang tadi saat tidurmu yang kedua." Blackfeather menunjuk keatas.

"Apa yang banyak?"

"Tidakkah ada terima kasih untuk kerja kerasku? Tidak ada permintaan maaf untuk kebiasaanmu yang terus-menerus tidur?"

Phinn mengambil sebuah jeruk pahit dengan cakarnya. "Aku lelah setelah makan siang."

"Untuk hal ini, sepuluh ribu emas itu banyak. Kita bagi setengah-setengah, tiga ribu masing-masing, dan kita akan hidup mewah."

Phinn menggigit buah itu. "Sampai kita tidak punya uang lagi."

"Dan kita harus mencari petualangan berikutnya."

"Apa yang akan kita lakukan dengannya?"

"Dengan siapa?"

"Sang putri. Yang akan kita culik."

"Kita akan menyerahkan ke siapapun yang mau memberikan tebusan untuknya."

"Dan bagaimana kita akan …"

"Kita lepaskan dia saat waktu tidurmu yang kedua, dan sepuluh ribu emas kita dapatkan. Kita akan hidup sejahtera seperti raja yang jauh di sana dan kita bisa menceritakan kisah yang luar biasa setelah itu."

"Baiklah, kalau begitu." Phinn setuju. Meskipun dia bisa melakukan lebih dari yang Blackfeather harapkan.

"Bagaimana kita naik kesana?"

"Kita harus mengukur tembok itu." Blackfeather meletakkan tangannya di pinggangnya dan melihat ke atas balkoni, seperti mereka berharap akan terjadi keajaiban. "Bagaimana dengan alat pengaitku?"

"Apa ini bisa dipakai?" Dan Phinn menarik jangkar dari punggungnya.

"Bagaimana kau mendapatkan itu?"

"Di kapal yang kita naiki. Ini sangat cocok denganku, aku putuskan untuk mengambilnya."

"Bagus sekali, Phinneas! Sang putri menunggu kita. Ikatkan tali pada jangkar itu dan lemparkan kebalkoni. Lalu kita bisa memanjat …"

"Kau punya tali?"

"Tentu saja. Aku adalah seorang petualang."

"Kalau begitu akan kubuang rantai ini."

Blackfeather memiringkan kepalanya dengan berlebihan dan memutar matanya supaya bisa terlihat di kegelapan, dan dalam beberapa menit, jangkar Phinn mencapai balkoni dengan sempurna, memuaskan, sungguh inspiratif ch-ch-CHOCK.

Phinn dan Blackfeather memulai pendakian mereka.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru