Dalam salah satu rangkuman dokumentasi game third-person shooter populer Warframe, pihak developer Digital Extremes berdiskusi mengenai pengalaman mereka setelah membangun game multiplayer berbasis free-to-play sejak tahun 2013 lalu. Dari sekian banyak cerita menarik yang disampaikan, pihak developer akhirnya menyadari kalau pemain yang mengeluarkan uang untuk Microtransaction dalam game ini sudah dinilai terlalu berlebihan. Kasus ini bahkan telah membantu pihak developer sadar kalau selama ini mereka telah mengembangkan konsep mesin judi yang sangat tidak cocok dengan tujuan Warframe.
Dari kutipan episode dokumentasi terbaru Danny O Dwyer yang mewawancarai beberapa staff Warframe, perwakilan studio manager Sheldon Carter menjelaskan tentang bagaimana sistem ekonomi dalam game ini sebenarnya di desain. Jadi disini mereka ingin agar para pemain dapat memiliki motivasi untuk terus melakukan grinding dan mendapatkan gear yang diinginkan. Agar tidak membuat pemain menjadi bosan, setiap aktifitas grinding menawarkan serangkaian aktifitas menarik dan banyak variasi item untuk diperoleh. Tapi tujuan ini tidak berhasil memenuhi harapan mereka karena pengaruh negatif Microtransaction.
» Gelutnya Cukup Di Game Aja, Ini Dia Game Action Karya Anak Bangsa Yang Berjudul Acts of Blood
» Back To Back Juara World Championship! Jadi Juara World 2024, Faker Bersama T1 Cetak Sejarah Baru
» Intel dan Samsung Mungkin Bentuk Aliansi untuk Saingi TSMC dalam Produksi Chip
» Uji Coba 6G Berhasil! Internet 50 Kali Lebih Cepat dari 5G, Bikin Shock!
» Menyusul God of War: Ragnarok, Game Marvel Spider-Man 2 Bakal Masuk ke PC 30 Januari 2025!
Pengaruh ini baru pertama kali dirasakan setelah fitur virtual pets (rekan hewan yang dapat membantumu dalam menyelesaikan misi) pertama kali diperkenalkan di Warframe. Lewat fitur ini, para pemain bisa membayar mata uang platinum yang terhitung cukup mahal hanya untuk mendapatkan pilihan modifikasi hewan peliharaan tersebut. Karena mekanismenya yang tidak jauh berbeda dengan mesin judi dan banyak pemain terus menggunakannya tanpa berpikir panjang, akhirnya Carter dan tim developer memutuskan untuk langsung menghilangkannya.
Walaupun sistem Microtransaction ini bisa sangat menguntungkan pemasukan Warframe sebagai game berbasis free-to-play, sepertinya Digital Extremes berhasil menunjukkan rasa tanggung jawab yang sangat terpuji sebagai developer. Hal ini juga bisa menjadi contoh untuk semua developer game lain, kalau pengalaman bermain yang memuaskan gamer akan selalu menjadi prioritas utama dari sekedar keuntungan semata.
(KotakGame)
Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...