Sebuah petisi yang menyerukan penanganan dugaan perampasan budaya dan pemutihan atau whitewashing dalam game-game buatan MiHoYo, termasuk Genshin Impact, kini tengah menarik perhatian banyak orang. Jumlah penandatangan petisi ini terus bertambah dan hampir mencapai angka yang diperlukan untuk mendorong perusahaan mengambil tindakan konkrit terhadap masalah ini.
MiHoYo, yang dikenal secara resmi sebagai Shanghai MiHoYo Network Technology Co, Ltd, adalah developer dan publisher game asal Tiongkok yang didirikan pada tahun 2012. Perusahaan ini terkenal dengan game populer seperti Genshin Impact dan Honkai: Star Rail. Selain game, MiHoYo juga merambah berbagai bentuk media lainnya, termasuk serial animasi, komik, musik, novel, dan barang dagangan. Slogannya, "Tech Otakus Save the World," mencerminkan fokus perusahaan dalam menggabungkan teknologi dengan kecintaan mendalam terhadap anime, komik, dan game. Namun, MiHoYo kini tengah menghadapi kontroversi terkait representasi budaya dalam video game mereka.
Saat artikel ini dibuat sudah ada 84.729 orang yang telah menandatangani petisi dari target 150.000 tanda tangan, dengan tambahan 16.042 tanda tangan baru hanya dalam satu hari. Petisi ini, yang dimuat di situs Change.org, mendesak MiHoYo untuk lebih berkomitmen dalam merepresentasikan semua budaya dengan hormat dan akurat, serta menghindari pencaplokan dan pemutihan budaya dalam game-game mereka. Petisi ini menyoroti masalah representasi budaya yang kurang tepat, terutama pada karakter dari wilayah Sumeru dan Natlan di Genshin Impact, serta Penacony di Honkai: Star Rail.
Para pembuat petisi meminta MiHoYo untuk bekerja sama dengan para ahli budaya asli, meninjau ulang konten yang ada untuk memastikan keasliannya, dan berkomitmen untuk menghadirkan karakter yang beragam dan menghormati budaya. Langkah-langkah ini dianggap sangat penting, terutama menjelang peluncuran wilayah Natlan di Genshin Impact, untuk memastikan bahwa representasi budaya dalam game tersebut akurat dan inklusif.
Baca ini juga :
» Viral di X/Twitter UID ZZZ Dengan Angka Cantik Terjual Rp. 1,9 M! Setelah Dicek Ternyata UID-nya Gak Ada!
» Zenless Zone Zero Resmi Akan Rilis Pada Tanggal 4 Juli 2024
» Akhirnya! Genshin Impact Hadirkan Berbagai Optimalisasi dan Tingkatkan Jumlah Resin di Versi 4.7!
» Developer Genshin Impact, miHoYo Masuk Top 15 Perusahaan Swasta Terbesar Dunia Dengan Valuasi 23 Miliar USD
» Cuci Mata! Waifu Makin Glowing, Main Genshin Impact di PlayStation 5!
Genshin Impact sendiri telah beberapa kali mendapat kritik tajam terkait tuduhan pemutihan dan perampasan budaya, terutama setelah pembaruan wilayah Sumeru. Kritikus berpendapat bahwa karakter dari wilayah yang terinspirasi dari Timur Tengah dan Asia Selatan sebagian besar memiliki warna kulit yang lebih terang, sehingga tidak mencerminkan keragaman budaya tersebut dengan akurat. Selain itu, karakter seperti Dori dituduh melanggengkan stereotip yang merugikan, dan perubahan pelafalan nama-nama karakter demi penonton Barat juga memicu kontroversi.
Petisi ini menekankan pentingnya representasi budaya yang akurat dan penuh hormat dalam industri game, serta mendesak MiHoYo untuk segera mengatasi masalah-masalah ini. Dengan semakin banyaknya tanda tangan yang terkumpul, masih belum jelas bagaimana MiHoYo akan menanggapi tuntutan yang terus berkembang ini. Namun, tekanan publik yang semakin besar mungkin akan memaksa perusahaan untuk melakukan perubahan yang signifikan demi memastikan representasi budaya yang lebih baik dalam game-game mereka.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...