NEWS

Pat Gelsinger, CEO Intel Dipaksa Mundur Dari Jabatannya Karena Gagal Kembalikan Kejayaan Perusahaan!

Rahmat Handiko    |   Selasa, 03 Dec 2024


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Intel, raksasa pembuat chip yang pernah menjadi ikon Silicon Valley, kembali menghadapi gejolak besar dalam kepemimpinannya. Pat Gelsinger, CEO yang baru memimpin kurang dari empat tahun, telah dipaksa mundur dari jabatannya. Pengumuman ini menandai upaya terbaru Intel untuk memulihkan dominasinya di tengah persaingan sengit dalam industri semikonduktor.

Pengunduran diri Gelsinger, yang efektif mulai 1 Desember, terjadi setelah pertemuan penting dewan direksi pekan lalu. Menurut sumber terpercaya, para direktur merasa bahwa strategi mahal dan ambisius Gelsinger untuk membalikkan keadaan perusahaan tidak membuahkan hasil yang cukup cepat. Mereka memberikan dua pilihan kepada Gelsinger: pensiun atau diberhentikan. Akhirnya, Gelsinger memilih untuk mundur secara sukarela.

Keputusan ini datang sebelum penyelesaian roadmap empat tahun yang dirancang Gelsinger untuk mengembalikan Intel ke posisi puncaknya. Intel sebelumnya menjadi pemimpin dalam pengembangan chip komputer tercepat dan terkecil, namun mahkota ini kini dipegang oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), yang memproduksi chip untuk pesaing besar Intel seperti Nvidia.

Gelsinger mengambil alih Intel pada 2021 di tengah situasi yang penuh tantangan. Namun, alih-alih memperbaiki kondisi perusahaan, beberapa keputusan strategisnya justru memperburuk keadaan. Ambisinya untuk memperkuat manufaktur dan kemampuan kecerdasan buatan gagal terwujud, bahkan menyebabkan hilangnya kontrak-kontrak besar.

Menurut laporan Reuters, klaim optimis Gelsinger tentang kesepakatan chip berbasis AI yang prospektif jauh melebihi kapasitas perusahaan. Hal ini memaksa Intel untuk merevisi perkiraan pendapatannya hanya sebulan sebelum pengumuman pengunduran dirinya.

Kegagalan ini menyebabkan Intel kehilangan kepercayaan pasar. Nilai pasar Intel kini lebih dari 30 kali lebih kecil dibandingkan Nvidia, yang menjadi pemimpin dalam chip kecerdasan buatan. Saham Intel juga terus melemah, turun 0,5% setelah pengumuman tersebut dan kehilangan lebih dari separuh nilainya sepanjang tahun ini.

Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan, Intel menunjuk Chief Financial Officer David Zinsner dan eksekutif senior Michelle Johnston Holthaus sebagai co-CEO sementara. Sementara itu, dewan direksi telah membentuk komite pencarian untuk menemukan pengganti permanen Gelsinger.

Baca ini juga :

» ASUS Umumkan Motherboard Intel Z890 dan B860 dari Jajaran ROG Strix, TUF Gaming, dan Prime
» Tencent X Intel Umumin Konsol Handheld Baru Pakai Layar 3D-Visual Pertama di Dunia!
» [RUMOR] AMD Ryzen 9000 Series Desktop Bakal Punya Konfigurasi 6, 8, 12 dan 16 Core, Diluncurkan Bulan Juli!
» Klarifikasi CEO Bigetron Soal Akuisisi dari Roster Bigetron Era yang Berlabuh ke Team Vitality!
» China Larang Pakai Prosesor Intel dan AMD di Komputer Instansi Pemerintah! Kurangi Pakai Produk AS?

Frank Yeary, ketua independen dewan direksi Intel, menyampaikan dalam pernyataannya bahwa perusahaan telah mencapai kemajuan dalam memulihkan daya saing manufaktur. Namun, ia menekankan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama untuk memulihkan kepercayaan investor.

Selain Gelsinger, Kepala Komunikasi Intel, Karen Kahn, juga dikabarkan akan meninggalkan perusahaan, menambah daftar perubahan besar dalam manajemen.

Langkah ini dilakukan kurang dari seminggu setelah pemerintah AS memberikan subsidi sebesar $7,86 miliar kepada Intel untuk mendukung rencana perubahannya. Dukungan ini mencerminkan harapan besar pemerintah terhadap kontribusi Intel dalam memperkuat posisi Amerika Serikat dalam industri semikonduktor global.

Namun, dengan persaingan yang semakin ketat dari TSMC, Nvidia, dan Advanced Micro Devices (AMD), yang sahamnya naik 3,6%, Intel menghadapi tantangan besar untuk kembali menjadi pemimpin di pasar.



Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru