Memperbaiki iPhone Apple bisa menjadi pekerjaan yang membingungkan dan memakan waktu. Berbagai opsi tersedia, mulai dari pergi ke Apple Store yang seringkali mahal, mencoba ke tempat service terdekat dengan harapan mereka menggunakan suku cadang yang sesuai, hingga membeli langsung layar, kamera, atau komponen lain dari Apple untuk mencoba memperbaikinya sendiri. Namun, mulai musim gugur ini, Apple telah mengumumkan opsi baru yang lebih terjangkau: memperbaiki iPhone baru dengan suku cadang bekas.
Kebijakan baru Apple ini akan diterapkan melalui program Activation Lock yang bertujuan untuk melacak perpindahan suku cadang di antara iPhone. Hal ini efektif memastikan bahwa suku cadang yang benar sedang dipasang dan mencegah pencurian ponsel untuk dijual sebagai suku cadang. Apple menegaskan bahwa upaya ini "sangat penting untuk menjaga privasi, keamanan, dan keselamatan iPhone," serta akan memberikan rincian suku cadang dalam riwayat servis untuk pemilik iPhone.
John Ternus, wakil presiden senior teknik perangkat keras Apple, menyatakan, "Dengan perluasan terbaru pada program perbaikan kami ini, kami sangat senang dapat menambahkan lebih banyak pilihan dan kenyamanan bagi pelanggan kami, sekaligus membantu memperpanjang usia produk dan suku cadang kami."
Kebijakan baru ini akan berlaku untuk lini iPhone 15 dan perangkat yang lebih baru, serta suku cadang bekas akan tersedia untuk pelanggan perorangan dan penyedia layanan perbaikan independen.
Baca ini juga :
» Akhirnya Jajaran iPhone 16 Series Resmi Dijual di Indonesia, Ini Dia Harganya
» Apple Terbangkan 5 Pesawat Penuh iPhone ke Amerika Untuk Hindari Tarif Impor Baru Presiden Trump
» Bocoran Mockup iPhone 17 Pro Perlihatkan Perubahan Besar Pada Desain Kamera Belakang
» Sah, Akhirnya iPhone 16 Series Sudah Bisa Dijual Resmi di Indonesia
» Fitur AI Transkrip di iPhone Ganti Kata "Trump" Menjadi "Rasis", Apple Sebut Ini Karena Bug
Perluasan program perbaikan Apple ini terjadi di tengah tekanan yang semakin meningkat bagi industri teknologi untuk memberikan lebih banyak opsi kepada konsumen dalam memperbaiki perangkat mereka dengan biaya yang lebih rendah. Gagasan ini, yang sering disebut Right to Repair, telah mendapatkan dukungan luas di Amerika Serikat, termasuk dari Presiden Joe Biden. Pada tahun 2021, Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang meminta Komisi Perdagangan Federal untuk mempertimbangkan aturan yang akan mempermudah orang dalam memperbaiki perangkat mereka.
Bulan lalu, Oregon menjadi negara bagian terbaru yang mengesahkan RUU Hak untuk Memperbaiki menjadi undang-undang. Oregon juga menjadi negara bagian pertama yang mewajibkan perusahaan untuk mengizinkan pemilik perangkat dan bengkel reparasi untuk menggunakan komponen after-market yang merupakan "pengganti yang berfungsi dengan baik" tanpa menghambat kinerja perangkat atau mengirimkan "peringatan atau peringatan yang menyesatkan."
Meskipun Apple telah terus memperluas program perbaikan do-it-yourself sejak diumumkan tiga tahun lalu, perusahaan ini tidak sendirian dalam upaya ini. Raksasa teknologi lainnya, seperti Google, Samsung, HTC, dan Microsoft, juga telah mengumumkan kemitraan dengan situs perbaikan online populer iFixit untuk menjual suku cadang atau alat untuk beberapa perangkat mereka.
Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame