Dugaan bahwa platform media sosial seperti Facebook mendengarkan percakapan pengguna melalui mikrofon ponsel kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, sebuah dokumen internal yang bocor mengungkap bahwa Cox Media Group (CMG), salah satu mitra bisnis Facebook, diduga telah melakukan praktik pengupingan terhadap pengguna untuk kepentingan periklanan.
Dalam dokumen presentasi yang ditujukan untuk investor, CMG secara terang-terangan menjelaskan bagaimana mereka menggunakan perangkat lunak "Active Listening" yang didukung kecerdasan buatan (AI) untuk merekam percakapan pengguna secara real-time. Data yang diperoleh kemudian dianalisis oleh AI untuk mengidentifikasi kata kunci dan topik yang relevan, sehingga iklan dapat ditargetkan secara lebih spesifik kepada pengguna.
Lebih mengejutkan lagi, CMG mengklaim bahwa pelanggan mereka, yang mencakup raksasa teknologi seperti Facebook, Google, dan Amazon, dapat memanfaatkan data suara yang dikumpulkan untuk mencocokkan dengan data perilaku pengguna lainnya. Hal ini memungkinkan para pengiklan untuk menyusun kampanye yang sangat personal dan efektif.
Baca ini juga :
» Meta AI Segera Hadir di Indonesia: Ekspansi Besar-besaran ke 43 Negara
» Kominfo Berencana Membuat 911 Versi Indonesia! Respon Tanggap Darurat Bisa Lebih Cepat dan Akurat!
» Lindungi User Usia Muda, Instagram Perkenalkan Fitur Baru untuk Remaja!
» META Keluarin Duit Sampe Rp 358,02 Miliar Buat Keamanan Mark Zuckerberg!
» [TGS 2024] LEVEL-5 Umumkan Lineup Game Yang Bakal Muncul di Tokyo Game Show 2024
Menanggapi laporan ini, Meta, induk perusahaan Facebook, menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap CMG untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut tidak melanggar ketentuan layanan mereka. Juru bicara Meta menegaskan bahwa platform mereka tidak pernah menggunakan mikrofon pengguna untuk menargetkan iklan.
Google, di sisi lain, mengambil tindakan lebih lanjut dengan menghapus CMG dari daftar mitra programnya. Hal ini mengindikasikan bahwa raksasa pencarian tersebut telah memutuskan untuk mengakhiri kerja samanya dengan CMG.
Amazon juga ikut angkat bicara dengan menyatakan bahwa mereka tidak pernah terlibat dalam program pengupingan yang dilakukan oleh CMG dan tidak memiliki rencana untuk bekerja sama dengan perusahaan tersebut di masa depan.
Pengungkapan skandal ini telah memicu kekhawatiran publik mengenai privasi data. Jika benar CMG telah melakukan praktik pengupingan seperti yang dilaporkan, maka hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap kepercayaan pengguna.
Para ahli keamanan siber memperingatkan bahwa praktik pengumpulan data suara secara sembunyi-sembunyi dapat membuka pintu bagi berbagai macam penyalahgunaan, seperti profil psikologis yang tidak akurat, diskriminasi, dan bahkan manipulasi opini publik.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...