Brandoville yang belakangan ini naik namanya karena masalah kekerasan di dalam lingkup kerja diselidiki oleh kepolisian Indonesia. Kantor yang bertempat di Menteng ini langsung didatangi oleh pihak berwajib.
Eksploitasi karyawan dan adanya korban fisik, materiil, sampai jiwa bukan hal sepele lagi. Dari pengakuan mantan pekerja Brandoville, apa yang terjadi disana secara teknis merupakan bentuk perbudakan.
Source: Detik
Saat ini pemilik Brandoville, Cherry Lai dan Ken Lai masih belum jelas posisinya. Saat polisi mendatangi Brandoville memang kantor dan studio ini sudah tutup sejak lama.
Dilansir dari Detik, bermula dari pengakuan korban Brandoville, perlahan ex-karyawan lainnya juga ikut speak up atas hal ini.
Baca ini juga :
» AGI Mengecam Kekerasan Yang Terjadi Di Brandoville, Siap Bantu Korban Dari Beragam Aspek
Saat ini Brandoville yang sudah tutup dan kedua ownernya masih belum diketahui lokasinya membuat banyak orang geram. Tapi Cherry dan Ken sebenarnya membentuk studio lagi bernama Lailai Studio yang juga beroperasi di Indonesia.
Saat ini masih belum jelas kelanjutannya seperti apa, tapi diharapkan Cherry dan Ken diringkus oleh pihak berwajib dan bertanggung jawab atas banyak hal yang terjadi kepada mantan karyawan Brandoville.