Kabar mengenai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% belakangan ini ramai dibahas oleh masyarakat Indonesia. Perubahan ini menimbulkan beragam reaksi, terutama dari kalangan masyarakat menengah ke bawah yang merasa kebijakan ini semakin menambah beban ekonomi di tengah situasi yang sudah sulit.
Dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa kenaikan PPN menjadi 12% sebenarnya tidak akan diterapkan pada semua jenis barang dan jasa. Ia menjelaskan bahwa tarif baru ini hanya berlaku untuk barang-barang mewah, seperti pesawat pribadi, kapal pesiar, dan properti dengan nilai di atas 30 miliar rupiah. Namun, pernyataan ini masih menyisakan pertanyaan di berbagai sektor lain, termasuk di ranah digital, khususnya game.
Berikut isi dari UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan UU 7/2021:
(1) Seluruh barang dan jasa yang selama ini menikmati bebas PPN - TETAP BEBAS PPN (atau PPN 0%) - sesuai PP 49/2022.
(2) Seluruh barang dan jasa yang selama ini dikenakan PPN 11% - TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN PPN YANG DIBAYAR (artinya TIDAK ADA KENAIKAN PPN dan tetap membayar PPN 11%).
(3) Barang mewah yang dikenakan PPN 12% adalah BARANG YANG SAAT INI DIKENAKAN PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) YANG DIATUR DALAM PMK 15/2023 dan PMK 42/2022 - seperti : Pesawat pribadi, Kapal Pesiar , Yacht, Rumah/apartemen/kondominiun mewah dengan harga diatas Rp.30 milyar; kendaraan bermotor mewah.
(4) SELURUH paket STIMULUS untuk masyarakat dan insentif perpajakan yang diumumkan Menko Perekonomian tanggal 16 Desember 2024 TETAP BERLAKU, yaitu : Bantuan beras 10 kg per bulan Januari-Februari 2025, bagi 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP). Pelanggan listrik dengan daya 2200 VA atau lebih rendah, diberikan diskon listrik sebesar 50% selama Januari-Februari 2025. PPh final 0,5% dari omzet dan UMKM dengan omset di bawah Rp500juta/tahun dibebaskan PPh. PPh pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) bagi pekerja dengan gaji sampai dengan Rp10juta/bulan. Pembiayaan industri padat karya untuk revitalisasi mesin dengan subsidi bunga 5%. Bantuan sebesar 50% Jaminan kecelakaan kerja pada sektor padat karya selama 6 bulan. Kemudahan mengakses Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Insentif kendaraan mobil listrik dan pembelian rumah.
» Adaptasi Film Sleeping Dogs Akhirnya Digarap, Simu Liu Akan Jadi Pemeran Utama Wei Shen
» Kolaborasi Volume 2 eFootball™ x Captain Tsubasa Resmi Dimulai!
» Bank Jepang Blokir Transaksi Game 18+, Dev Game Dewasa Kehilangan Pendapatan
» Warner Bros Umumkan Tutup Layanan Online Game MultiVersus
» Rayakan 25 Tahun The Sims, EA Merilis Ulang The Sims dan The Sims 2 Untuk Platform PC
Bagi para gamer, kebijakan PPN 12% ini sudah mulai dirasakan, terutama pada platform seperti Steam dan Epic Games. Meski kedua platform ini telah menerapkan tarif pajak baru, mereka mengadopsi strategi unik agar perubahan ini tidak terlalu berdampak pada penggunanya. Harga sebelum pajak di kedua platform tersebut telah disesuaikan menjadi lebih murah, sehingga harga final setelah dikenakan PPN 12% tetap setara dengan harga yang berlaku saat pajak masih 11%.
Langkah ini menunjukkan upaya platform internasional untuk tetap menjaga loyalitas pengguna di Indonesia, meski kebijakan pajak diubah. Penyesuaian ini memberikan angin segar bagi para gamer yang khawatir pengeluaran mereka akan melonjak akibat kenaikan PPN.
Di sisi lain, Google Play Store juga telah menerapkan PPN 12%. Meskipun tidak ada pengumuman resmi dari pihak Google, dampaknya dapat dirasakan melalui perubahan harga aplikasi dan pembelian dalam aplikasi. Dengan sedikit perhitungan sederhana, pengguna dapat mengetahui bahwa tarif pajak baru sudah mulai berlaku di platform ini.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame