Windows 10 akan mencapai masa pensiun dalam beberapa bulan ke depan. Meskipun demikian, sistem operasi ini tetap menjadi favorit banyak pengguna di seluruh dunia, bahkan secara signifikan melampaui popularitas Windows 11.
Menurut laporan terbaru dari Statcounter untuk Desember 2024, Windows 10 masih mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 62,7%. Sebaliknya, pangsa pasar Windows 11 justru mengalami penurunan, dari 34,94% di bulan November menjadi 34,12% pada Desember 2024.
Walaupun angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan Desember 2023 (26,54%), kesenjangan besar antara Windows 10 dan Windows 11 menimbulkan pertanyaan di kalangan eksekutif Microsoft.
Salah satu alasan utama lambatnya adopsi Windows 11 adalah persyaratan perangkat keras yang ketat. Microsoft mewajibkan pengguna memiliki prosesor keluaran 2018 ke atas dan modul keamanan TPM 2.0, yang menjadi tantangan bagi banyak perangkat lama.
Baca ini juga :
» Siapkan Dompet Kalian! Ini Game-Game Baru yang Akan Hadir di Bulan November 2024
» Delta Air Lines Gugat CrowdStrike Rp7,8 Triliun Akibat Gangguan Windows Blue Screen
» Kerugian Capai Miliaran Dolar, Kepercayaan Publik Terhadap CrowdStrike Diuji!
» Kacau Banget! Dari Penerbangan, Perbankan Sampe Stasiun TV Tumbang Gara-Gara Windows Blue Screen!
» Waduh! Update Windows 11 Malah Bikin PC Jadi "Boot Loop" Ternyata Ini Penyebabnya!
Selain masalah kompatibilitas, banyak pengguna, termasuk kalangan bisnis, yang memilih untuk kembali ke Windows 10 setelah mencoba Windows 11. Menurut Kieren Jessop, analis di Canalys, praktik downgrade seperti ini cukup umum dalam siklus penyegaran perangkat IT:
“Bukan hal yang aneh bagi perusahaan untuk menurunkan versi perangkat Windows 11 yang baru dibeli ke Windows 10 demi stabilitas dan kompatibilitas sistem mereka. Ini akan terus dilakukan sampai mereka siap sepenuhnya untuk beralih ke Windows 11. Praktik ini lebih sering terlihat di lembaga publik,” kata Jessop, dikutip dari The Register.
Meskipun adopsi Windows 11 masih lamban, Microsoft tetap teguh dengan syarat perangkat keras minimum. Mereka berpendapat bahwa TPM 2.0 merupakan komponen penting untuk keamanan sistem dan masa depan ekosistem Windows.
Windows 10 sendiri dijadwalkan akan kehilangan dukungan penuh pada 14 Oktober 2025. Setelah tanggal tersebut, pengguna memiliki beberapa opsi:
Membeli Extended Security Updates (ESU): Opsi ini memberikan pembaruan keamanan tambahan, tetapi dengan biaya tertentu.
Menggunakan Versi LTSC (Long Term Servicing Channel): Versi ini tetap mendapat dukungan lebih lama, tetapi pengguna harus kembali ke edisi lama Windows 10.
Bagi pengguna yang memilih untuk tetap menggunakan Windows 10 tanpa ESU, perangkat mereka akan tetap berfungsi, tetapi risiko keamanan meningkat karena tidak ada lagi pembaruan resmi dari Microsoft.
Meskipun Windows 10 segera pensiun, popularitasnya yang kuat membuktikan bahwa stabilitas dan kompatibilitas tetap menjadi prioritas utama pengguna, baik individu maupun perusahaan. Sementara Windows 11 menawarkan fitur-fitur canggih, Microsoft perlu mempertimbangkan strategi untuk mempermudah transisi jika ingin meningkatkan adopsi.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame