Kontrak freeze kini jadi perbincangan hangat di dunia esports, terutama setelah video dari VP ONIC yang memperlihatkan Coach Yeb, mantan pelatih ONIC Esports, mengungkapkan bagaimana kebijakan ini bisa merugikan banyak pro player. Singkatnya, kontrak freeze adalah kondisi di mana seorang pemain pro sudah tidak aktif bermain dan tidak digaji, namun kontrak mereka tetap berjalan. Ini jelas jadi masalah besar bagi para pemain yang kehilangan penghasilan dan kesempatan berkembang.
Salah satu orang yang turut angkat bicara soal isu kontrak freeze ini adalah Erick Herlangga, mantan petinggi esports LOUVRE Indonesia. Erick merasa bahwa kebijakan tersebut sangat merugikan dan berdampak buruk pada pemain. Dalam merespons hal ini, Erick tidak tinggal diam, ia bahkan mengirimkan surat terbuka kepada Moonton, sebagai regulator MPL ID, untuk meminta mereka turun tangan terkait masalah ini.
Erick menegaskan bahwa kebijakan freeze kontrak ini jelas melanggar hak asasi manusia (HAM), karena pemain yang terjebak dalam kondisi ini tidak mendapatkan hak yang seharusnya mereka terima.
Baca ini juga :
» Main Tebak-Tebakan! Bocoran Roster MPL dan MDL Alter Ego Musim Depan!
» Skylar Kemana? Roster Lengkap RRQ Hoshi Untuk MPL ID Season 15
» Bocoran Tipis Dari Alter Ego! Baru Dilepas Dewa, Hijume Pindah ke Alter Ego!
» Rebellion Esports Ucapkan Salam Perpisahan, NAVI dan Paper Rex Merapat ke MPL ID?
» G2 ARENA MLBB Championship 2025: Turnamen Esports Bergengsi dengan Total Hadiah Rp50.000.000
Erick berharap Moonton segera mengeluarkan regulasi yang melarang klub-klub esports melakukan kontrak freeze, agar ke depannya hak-hak pemain dapat lebih terlindungi. Hal ini diharapkan dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi para pemain dalam menjalani karier mereka.
Recommended by Kotakgame