Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) semakin memperketat produksi chip kecerdasan buatan (AI) bagi perusahaan China. Kini, TSMC tidak lagi menerima pesanan chip dengan proses fabrikasi 16nm ke bawah dari perusahaan desain chip asal China, kecuali mereka memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Perusahaan desain chip fabless China masih dapat memesan chip dengan fabrikasi 16nm ke bawah, tetapi hanya jika mereka mematuhi regulasi AS. Selain itu, mereka kini hanya diperbolehkan menggunakan fasilitas produksi chip Outsourced Semiconductor Assembly and Test (OSAT) yang telah mendapat izin dari pemerintah Amerika.
Sebagai informasi, perusahaan fabless adalah perusahaan yang hanya mendesain chip tanpa memiliki fasilitas produksi sendiri. Oleh karena itu, mereka sangat bergantung pada perusahaan seperti TSMC untuk memproduksi chip yang mereka rancang.
Selain pembatasan fabrikasi chip, ada juga regulasi lain yang melarang ekspor chip dengan jumlah transistor lebih dari 30 miliar dan menggunakan proses fabrikasi 16nm ke bawah. Kecuali, pengembangnya memperoleh lisensi khusus dari Departemen Perdagangan AS, Taiwan, atau negara sekutu AS.
Baca ini juga :
» China Perkenalkan Manus, Agen AI Mandiri yang Bekerja Tanpa Instruksi Tambahan
» Perkenalkan AI Sejak Dini, Anak-Anak SD di China Diajari Tentang Kecerdasan Buatan!
» Didukung Telkom, Danantara Berencana Bangun Pusat AI di Indonesia!
» AS Bentuk Sovereign Wealth Fund, Trump Bidik Akuisisi TikTok
» Indonesia Masih Kaji Pemblokiran DeepSeek, Ini Pertimbangannya
Sebagai perbandingan, DeepSeek R1, model AI canggih, dilatih menggunakan 2.048 GPU Nvidia H800 selama dua bulan. GPU ini dibuat dengan proses fabrikasi 4nm dan memiliki 80 miliar transistor per chip. Karena melebihi batas yang ditentukan, DeepSeek memerlukan lisensi khusus untuk membeli lebih banyak GPU H800.
Namun, DeepSeek ternyata tidak memiliki lisensi tersebut, yang menyebabkan FBI dan Pemerintah AS melakukan investigasi terkait bagaimana perusahaan ini bisa mendapatkan chip tersebut. Dugaan sementara menyebutkan bahwa mereka mungkin menggunakan perusahaan pihak ketiga asal Singapura untuk membeli GPU tersebut dari Nvidia.
Sebagai langkah antisipatif, pada November 2024 lalu, TSMC juga telah menghentikan pengapalan chip AI ke konsumen di China, atas permintaan Pemerintah AS. Langkah ini diambil setelah ditemukan adanya chip TSMC dalam prosesor yang digunakan oleh Huawei.
Dengan aturan baru ini, industri chip global semakin mengalami ketegangan. Pembatasan terhadap perusahaan China berpotensi memperlambat inovasi dan produksi teknologi AI di negara tersebut, sementara di sisi lain, langkah ini memperkuat kontrol AS terhadap industri semikonduktor global.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame