CEO Nvidia, Jensen Huang, mengakui bahwa Huawei semakin kuat meskipun terus menghadapi pembatasan dari pemerintah AS. Dalam laporan keuangan terbarunya, Nvidia kembali mencantumkan Huawei sebagai pesaing utama, khususnya di sektor chip, layanan cloud, pemrosesan cloud, dan jaringan.
“Ada banyak persaingan di China. Huawei dan perusahaan lain sangat agresif dan kompetitif,” ujar Huang, dikutip dari CNBC.
Baca ini juga :
» [Rumor] DeepSeek Kembangkan Model AI Baru Gunakan Chipset Dari Huawei, Powerful Tapi Lebih Murah?
» Nvidia Bocorkan Performa Grafis Nintendo Switch 2, Lebih Kencang dengan Ray Tracing dan DLSS
» Keynote Intel Vision 2025 Diumumkan dengan CEO Baru
» NVIDIA Catat Penjualan Lebih dari 3 Juta GPU Blackwell Tahun Ini, Targetkan Pendapatan $1 Triliun pada 2027
» AMD Gelar Acara di Jepang, Bahas Kelangkaan Radeon RX 9070
Sejak 2019, Huawei dibatasi dalam mengakses teknologi AS, termasuk chip 5G dan sistem operasi Android. Namun, perusahaan ini tetap bertahan dan terus tumbuh. Pada 2024, pendapatan Huawei melonjak 22% menjadi USD 118,27 miliar, mencatat pertumbuhan tercepat sejak 2016.
Huang bahkan menyebut Huawei sebagai perusahaan teknologi paling tangguh di China, terutama dalam sektor kecerdasan buatan (AI). Ia juga mengkritik kebijakan AS dalam membatasi Huawei, menyatakan bahwa upaya tersebut tidak efektif.
Selain AI dan telekomunikasi, bisnis smartphone Huawei juga mulai bangkit, menunjukkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi tekanan global. "Mereka menaklukkan setiap pasar yang mereka masuki," ujar Huang, mengakui dominasi Huawei.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame