Tren mengubah foto menjadi animasi dengan bantuan AI semakin populer belakangan ini. Namun, di balik keseruannya, terdapat risiko keamanan data yang patut diwaspadai. Pakar keamanan siber dari Kaspersky mengingatkan, meskipun banyak layanan AI terkenal menjamin perlindungan data, tetap saja risiko kebocoran data selalu ada akibat celah teknis atau serangan siber.
Lebih lanjut, Kaspersky menemukan banyak akun layanan AI yang dijual di dark web, berisikan riwayat percakapan pribadi dengan chatbot. Foto pribadi, terutama potret, bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk penipuan identitas di media sosial. Meskipun satu foto saja belum cukup untuk aksi kejahatan, jika dikombinasikan dengan informasi pribadi lainnya, seperti data keuangan atau dokumen penting, risiko penipuan meningkat signifikan.
Baca ini juga :
» Nintendo Kembali Paksa Palworld Hapus Fitur, Kini Fitur Glide Jadi Korban
» Jason Citron Mundur dari Jabatan CEO Discord, Ingin Fokus ke Keluarga dan Main Game
» Ubisoft Dituduh Kumpulkan Data Pemain Tanpa Izin Lewat Game Single Player
» Pre-Order Survival Kids Sudah Tersedia! Siap Mulai Petualangan Seru Bersama
» Gamer Indonesia Habiskan 33 Triliun Rupiah Untuk Game, Tapi Developer Lokal Hanya Dapat Secuil
Kaspersky pun membagikan sejumlah tips agar pengguna lebih aman saat memanfaatkan layanan AI:
Kesimpulannya, tren AI memang menarik, tapi selalu utamakan keamanan digital agar data pribadi tidak jatuh ke tangan yang salah.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame