NEWS

Demi Putrinya, Kini Bill Gates Bekerja Di Perusahaan Start-up Yang Bergerak Di Bidang Fashion.

Fakhri Mustaqim   |   Senin, 28 Jul 2025


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Bill Gates kembali membuktikan karakter legendarisnya dalam dunia teknologi. Tapi kali ini bukan sebagai pendiri Microsoft, melainkan sebagai customer service selama sehari di startup AI fashion milik anaknya, Phoebe Gates.

Phia adalah platform AI shopping yang memungkinkan pengguna membandingkan harga produk fashion baru dan bekas dari lebih dari 40.000 situs e-commerce. Aplikasi ini diluncurkan oleh Phoebe Gates dan Sophia Kianni, dengan visi menjadikan Phia sebagai Booking.com-nya Dunia fashion, lengkap dengan opsi ramah lingkungan dan second‑hand untuk mengurangi limbah konsumtif.

Dalam sebuah posting LinkedIn, Gates menulis: “Jika anakmu meminta bantu shift di customer service startup-nya, jawaban yang benar hanya iya.”

Baca ini juga :


» Bill Gates Prediksi Tidak Lama Lagi ChatGPT Mampu Jadi Guru
» Bill Gates Akan Donasikan Rp 300 Triliun Setelah Utarakan Keinginan Keluar Dari Daftar Orang Terkaya
» Bill Gates Sindir Orang-Orang Terkaya Di Dunia Tentang Obsesi Terhadap Wisata Luar Angkasa
» Pria Inggris Ditangkap Atas Peretasan 130 Akun Twitter Milik Selebtwit Termasuk Akun Elon Musk

Tanpa berdonasi secara finansial maupun mengambil saham, keterlibatan Gates bertujuan memahami langsung pengalaman pengguna. Ia percaya, interaksi langsung dengan pelanggan adalah cara terbaik untuk melihat area produk yang perlu diperbaiki. Tekad ini mencerminkan filosofi leadership "learning from the trenches."

Memasuki unit layanan pelanggan memberi Gates wawasan yang sulit dicapai di ruang rapat, mulai dari memahami polemik teknis aplikasi hingga menangani ekspektasi pengguna. Langkah ini juga menjadi contoh nyata “leadership by doing”, prinsip yang telah diadopsi oleh pemimpin lain seperti CEO Uber, Dara Khosrowshahi, yang juga turun tangan ke front‑line saat pandemi berlangsung.

Meskipun memiliki kekayaan tanpa batas, Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates, memilih untuk tidak mendanai startup Phia secara langsung. Mereka meyakini Phoebe perlu membuktikan bahwa produk dan bisnisnya memiliki nilai intrinsik, bukan sekadar warisan nama keluarga. Namun, Gates tetap aktif mendukung putrinya tersebut. Ia memberi masukan soal perekrutan, produk, dan membagikan profil startup lewat jaringan globalnya untuk memberikan backing moral dan kredibilitas yang kuat bagi Phia.

Phia tidak sekadar soal harga murah. Platform ini dirancang agar pengguna bisa menemukan alternatif yang lebih hemat dan lebih bertanggung jawab secara lingkungan. Phia mendorong konsumsi fashion yang cerdas dan berkelanjutan.

Peran Bill Gates di Phia mengajarkan kita pelajaran leadership dalam bentuk sederhana tapi kuat, yaitu keterbukaan memilih bekerja di garis depan, melihat langsung masalah pengguna, dan menghargai nilai produk yang berdiri sendiri. Tanpa penggunaan nama besar sebagai pembuka pintu, Phia bisa tumbuh secara organik.

Sebagai negara yang mendukung pengusaha muda, Indonesia bisa mengambil inspirasi dari pendekatan ini: desain produk yang berdiri atas kualitas, bukan koneksi.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

KRU KOTGA BISA BACA PIKIRANMU! Kamu pasti akan suka dengan artikel ini :
Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru