




Tak bisa dipungkiri, fitur-fitur Apple Intelligence belum bisa memenangkan hati pengguna produk Apple. Ketatnya persaingan dengan teknologi AI dari perusahaan lain membuat Apple tertinggal jauh. Banyak fitur AI yang ditunjukkan oleh Apple di event-event peluncuran mereka yang terlambat bahkan belum meluncur sama sekali.
Apple sempat merencanakan peluncuran Siri versi baru pada musim semi lalu, namun terpaksa menundanya karena masalah teknis yang menyebabkan fitur gagal berfungsi hingga sepertiga dari waktu pengujian. Ketertinggalan Apple ini juga diperparah dengan gencarnya iklan mereka yang justru mempromosikan fitur-fitur AI yang belum siap meluncur. Hal ini tentu saja menjadi bahan olok-olok di media sosial.
Meskipun demikian, Apple tampaknya belum menyerah dan ingin mencoba mengubah keadaan. Mereka saat ini sedang melakukan beberapa perubahan untuk mengembangkan fitur-fitur AI baru demi mengejar ketertinggalan mereka.
Menurut laporan dari Mark Gurman di Bloomberg, Apple tengah mengembangkan aplikasi internal bernama Veritas (yang berarti “kebenaran” dalam bahasa Latin). Aplikasi ini dirancang menyerupai ChatGPT dan digunakan secara internal oleh tim AI Apple untuk menguji fitur-fitur baru Siri yang direncanakan akan dirilis tahun depan. Veritas memungkinkan pengujian kemampuan Siri dalam menelusuri data pribadi seperti lagu dan email, serta menjalankan aksi dalam aplikasi seperti mengedit foto.
Meski bukan untuk penggunaan publik, Veritas menjadi bocoran inovasi Apple di bidang AI. Teknologi yang digunakan dalam aplikasi ini berasal dari sistem baru bernama Linwood, yang menggabungkan model bahasa besar (LLM) dari tim Foundation Models Apple dan model “pihak ketiga”. Tujuannya adalah menciptakan Siri yang lebih cerdas, kontekstual, dan mampu berinteraksi secara alami dengan pengguna.
Meski belum ada rencana untuk merilis Veritas ke publik, Apple tampaknya sedang menguji apakah format chatbot seperti ini memiliki nilai lebih bagi pengguna. Jika berhasil, Siri versi baru bisa menjadi titik balik Apple untuk mengejar ketertinggalan mereka, atau justru menjadi tamparan keras bagi Apple jika mereka gagal memenuhi ekspektasi.
Baca ini juga :
» Krafton Akan Fokus Jadi Perusahaan AI, Infrastruktur Full AI
» OpenAI Ikut Buat Browser Sendiri, ChatGPT Atlas
» Ternyata, AI Juga Bisa Kena Brainrot!
» Sering Typo di iPhone? Ternyata, Bug Keyboard iOS Ini Penyebabnya!
» Steve Jobs Akan Diabadikan Dalam Koin 1 Dolar Spesial
Ketertinggalan Apple di bidang ini memicu perombakan besar dalam tubuh perusahaan tersebut. Apple melakukan beberapa pergantian kepemimpinan di divisi AI dan membentuk tim baru bernama AKI (Answers, Knowledge, and Information) yang kabarnya tengah mengembangkan fitur pencarian berbasis AI. Fitur ini akan terintegrasi ke dalam Safari dan Spotlight.
Selain Siri, Apple juga sedang mengembangkan perangkat rumah pintar berbasis AI, memperbarui HomePod dan Apple TV, serta menjajaki kerja sama dengan perusahaan seperti Anthropic dan Google untuk mengintegrasikan teknologi mereka ke dalam ekosistem Apple.
CEO Apple, Tim Cook, menyebut AI sebagai “transformasi terbesar dalam beberapa dekade” dan menegaskan bahwa Apple akan berinvestasi besar untuk memenangkan persaingan ini. Dengan peluncuran Siri baru yang dijadwalkan pada Maret mendatang, Apple berharap bisa mengejar ketertinggalan dari kompetitor seperti Google dan Samsung.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...
Krafton Akan Fokus Jadi Perusahaan AI, Infras...