




Ajakan aksi memboikot Netflix oleh miliuner Elon Musk belum kunjung reda, justru makin memburuk. Beberapa pengguna Twitter/X kembali memprotes Netflix atas konten yang dianggap mengandung unsur propaganda LGBTQ+ di layanan mereka.
Konten ini dianggap jauh lebih berbahaya daripada serial yang menjadi awal ajakan pemboikotan oleh Elon Musk, “Dead End: Paranormal Park”, berserta pembuatnya, Hamish Steele. Pasalnya, konten yang menjadi kritikan oleh beberapa orang tersebut adalah tayangan untuk anak-anak prasekolah.
Salah satu kanal YouTube paling populer di dunia, CoComelon, yang biasanya memproduksi berbagai video animasi dan nyanyian untuk anak-anak, memiliki serial adaptasi yang dikhususkan untuk televisi dan layanan streaming. Seri tersebut berjudul “CoComelon Lane”
Konsep tayangan tersebut masih sama seperti video-video yang diunggah di kanal YouTube mereka, hanya dengan penyesuaian beberapa karakter dan kisah baru yang dikhususkan agar lebih cocok untuk tayang di media tradisional.
Namun salah satu episode dari serial tersebut memiliki fokus yang menitikberatkan kepada agenda LGBTQ+, atau yang biasanya disebut sebagai konten “woke” oleh kaum konservatif di Amerika Serikat.
Episode ke delapan di musim pertama serial tersebut, berjudul “Say Cheese, Nico!” menampilkan karakter anak-anak bernama Nico, dan memiliki orang tua gay, di mana Nico memanggil mereka “papa” dan “ayah”.
Dalam episode tersebut, Nico merasa gelisah karena meskipun dirinya merupakan seorang laki-laki, namun ia merasa lebih nyaman mengenakai pakaian feminim. Lagu di episode ini mencoba mengajak Nico untuk menjadi “dirinya sendiri”.
Baca ini juga :
» Crash Bandicoot Dikabarkan Akan Mendapatkan Adaptasi Netflix
» Elon Musk Ajak Pengikutnya Boikot Netflix Karena Buat Kartun “Woke”
» Netflix Konfirmasi Adaptasi Solo Leveling Live-Action dengan Byeon Woo-Seok Jadi Sung Jinwoo
» Alice in Borderland Season 3 Siap Tayang, Arisu Balik Lagi ke Dunia Permainan Maut!
» Tidak Hanya Sukses Sebagai Animated Film, KPop Demon Hunters Juga Diperebutkan Lisensi Gamingnya
Karena hal ini, banyak pengguna Twitter/X, terutama para kaum konservatif yang setuju dengan ajakan boikot oleh Elon Musk, memprotes CoComelon dan Netflix. Mereka merasa agenda ini tidak layak untuk acara khusus anak-anak seperti CoComelon.
“Mengapa Netflix punya banyak acara yang mendorong propaganda LGBTQ untuk anak anak?” tulis akun Libs of TikTok di Twitter.
Beberapa pengguna lain juga mengunggah komentar mereka tentang beberapa acara lain yang juga memiliki agenda pro LGBTQ+ yang tayang di Netflix.
“Yup, itulah mengapa kami tidak menonton CoComelon. Kami juga tidak menonton Big Nate dan Pete the Cat. Alasannya sama,” tulis akun @skoolteecher1.
Kedua acara tersebut menampilkan karakter yang memiliki hubungan sesama jenis, gay dan lesbian.
Sebelumnya, ajakan boikot Elon Musk cukup berpengaruh terhadap performa saham Netflix. Saham mereka (NFLX) mengalami penurunan sebesar 4% secara keseluruhan di minggu ini. Namun menurut pendapat beberapa analis, secara keseluruhan, performa bisnis Netflix diprediksi tidak terlalu terpengaruh oleh ajakan boikot ini.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...
Crash Bandicoot Dikabarkan Akan Mendapatkan A...