KotakGame

Salah satu game online Indonesia yang mendapat pengargaan pada ajang KotakGame Awards 2017 adalah Dance On. Penghargaan yang diperoleh oleh Dance On adalah Best Indonesia Online Game atau game online Indonesia terbaik. Tentunya, prestasi yang diraih oleh Dance On ini tidak lepas dari peran dari komunitas game yang diterbitkan oleh Prodigy Infinitech ini sendiri.

Dalam rangka penyerahan piala dan sertifikat KotakGame Awards 2017, Kru KotGa berkesempatan untuk mewawancarai pihak Prodigy selaku penerbit dari Dance On. Ada pun narasumber yang Kru KotGa wawancarai adalah COO Prodigy Infinitech, Hendratno Chandra, dan Project Operations Dance On, Martha Retha. Pada wawancara tersebut, mereka mengungkapkan beberapa info menarik tentang rencana Prodigy di tahun 2018, khususnya Dance On.


Hendratno

Retha
Penasaran tentang hal menarik yang diungkap pada wawancara ini? Yuk simak hasil wawancara tersebut di bawah ini.

Kru KotGa: Apa yang telah dilakukan oleh Prodigy untuk terus menjaga solidaritas dan kesetiaan gamer para player Dance On?

Retha: Kami membuat acara-acara community event yang seru untuk membuat para gamer tetap antusias untuk memainkan game ini.

Kru KotGa: Acara komunitasnya ini yang seperti apa?

Retha: Karena Dance On merupakan game sosial, jadi kami membuat event-event komunitas seperti misalnya event in-game, event edit video, ajang cari jodoh, sehingga event-event tersebut dapat menyebar dari mulut ke mulut ke setiap orang di komunitas Dance On, dan semakin besar komunitasnya.

Hendratno: Kepercayaan, trust. Dan tentunya, event-event yang dapat menarik minat gamers remaja. Lalu, kami mengangkat tema-tema couple dalam game ini karena strong point dari game ini adalah ke unsur couple dan casual dance-nya.


Trailer
Kru KotGa: Apa sih yang membuat Dance On unik dan berbeda dari games sejenis?

Retha: Kami adalah satu-satunya game dance rhythm yang pertama kali rilis secara multi-platform. Awalnya rilis di PC browser, lalu kami launch versi mobile. Karena itu, kami bisa menarik gamer yang bermain lewat masing-masing platform. Namun, sayangnya kami tidak mendukung cross-platform karena server yang berbeda. Kami juga memiliki 3D animation dengan gambar yang cerah dan smooth sehingga cocok untuk dimainkan oleh pemain dari berbagai kalangan. Dan tentunya, kami juga memiliki berbagai mode permainan.

Hendratno: Tentunya karena pertama kami menggunakan grafis anime, dan telah mengusung berbagai kolaborasi dengan anime-anime juga. Lalu, koleksi lagu kami juga banyak sekali nggak hanya lagu Jepang namun lagu Korea juga. User base kami juga sangat luas karena Dance On berada di server global, jadi tak hanya player Indonesia namun player dari luar juga. Sewaktu launching juga kami sempat berada di Top Grossing secara global di Google Play.


Kru KotGa: Di tahun 2018, apa rencana Prodigy untuk meningkatkan popularitas Dance On?

Retha: Kami akan membuat gathering event di Februari (2018) ini dalam rangka merayakan Valentine ini karena tema kami sosial dan cinta. Jadi, kami kedepannya akan ada Roadshow dan event esports yang akan diselenggarakan tahun ini.

Hendratno: Kompetisi dan gathering akan kami perkuat, dan tentunya update-update akan terus kami perkuat.

Baca ini juga :

» KotakGame Awards 2023! UniPin Jadi Tempat Top-up Game Terbaik
» [VIDEO] Penuh Keseruan Dengan Game Mobile Ini! Wajib Masuk Kategori Mobile Game of the Year 2022!
» Rahasia Codashop Menjadi Payment Gateway Yang Bertumbuh Pesat di Indonesia!
» Ngaku Kompetitif? Semua Yang Terbaik Di Esports Indonesia 2021!
» [KOTAKGAME X] Pengumuman Voting KotakGame Awards 2018!

Kru KotGa: Di antara mobile dan browser, manakah platform Dance On yang paling rame dimainkan oleh player?

Retha: Sebenarnya sama besarnya, tapi tidak bisa dipungkiri kalau versi mobile jauh lebih banyak player basenya karena akses yang lebih mudah.


Kru KotGa: Melihat popularitas dari game dengan genre rhythm, apakah Prodigy akan merilis game rhythm lainnya?

Retha: Kalau rhythm, kami akan berfokus pada Dance On dulu karena player base yang sudah kuat hingga sekarang. Tapi, untuk kedepannya kami akan merilis game terbaru tapi bukan dengan genre rhythm.

Hendratno: Kami akan merilis game baru dengan genre hack and slash, turn-based, dan ada satu judul lagi dengan IP yang cukup besar namanya. Jadi, tahun ini kami akan merilis 3 game dengan genre yang berbeda-beda.


Kru KotGa: Kalau berfokus pada Dance On, game rhythm lainnya seperti Touch Online bagaimana?

Hendratno: Kami masih mengurus Touch Online, karena pasar dari Touch sendiri tidak hanya dari Indonesia namun dari global juga. Jadi, pemain dari Touch dan Dance On tetap bisa berjalan dengan berdampingan.


Demikianlan wawancara Kru KotGa dengan pihak Prodigy Infinitech, khususnya tim Dance On. Bagi kamu yang belum sempat mencoba game ini, tidak ada salahnya untuk mencobanya sekarang. Dance On bisa diunduh DI SINI.

Nantikan wawancara eksklusif KotakGame lainnya dengan para penerima penghargaan KotakGame Awards 2017, ya!

(KotakGame)