KotakGame

Salah satu perusahaan minimarket yang terbesar serta terkenal, 7 Eleven Jepang ingin berhenti menjual majalah dewasa, berfokus untuk menghormati orang asing, pelanggan wanita ditambah hal tersebut bisa memberikan reputasi buruk kepada Jepang karena pengunjung dari luar negeri akan datang ke Olimpiade Tokyo.

7 Eleven yang merupakan Toko serba ada di Jepang memiliki banyak pilihan produk, di masa lalu, mereka memiliki makanan penutup "Water Crystal" yang indah, roti "Roullete Russia Bread" dan ayam goreng yang dimasak oleh robot. Baca ini juga :

» Jadwal dan Venue Tokyo Game Show 2024 Diumumkan! Angkat Tema "Trailblaze the World with Gaming"
» Ramai, Seru, dan Epik! Yuk, Intip Keseruan Hari Pertama Motion Ime Festival 2023!
» Love Live dan Idolmaster Umumkan Konser Kolaborasi pada Akhir Tahun 2023
» Makin Keren! ASUS Kembali Memperkenalkan Seri ROG x Evangelion!
» Membawa Tema POP ASIA! Yuk Intip Keseruan Indonesia Comic Con 2023!

Meskipun begitu 7 Eleven Jepang telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menghentikan penjualan majalah porno di sekitar 20.000 lokasi di seluruh Jepang.

Perusahaan memberikan dua alasan untuk perubahan tersebut, kira-kira setengah dari pelanggannya adalah wanita, mereka ingin menciptakan lingkungan belanja yang lebih menarik bagi pelanggan wanita, serta anak-anak.

Selain itu, 7 Eleven prihatin bahwa menjual pornografi di tokonya akan membuat pelanggan asing, termasuk pengunjung asing ke Jepang, merasa tidak nyaman atau tersinggung, sehingga merusak citra Jepang secara internasional, terutama dengan lonjakan wisatawan asing yang diharapkan selama Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpik. Pada tanggal 21 Januari, 7 Eleven memberi tahu penerbit untuk berhenti merekomendasikan toko-toko majalah dewasa miliknya. Sementara keputusan akhir apakah menjual pornografi akan diserahkan kepada pemilik waralaba individu, tanpa dukungan dari kantor utama 7 Eleven?

Diharapkan sebagian besar akan mengadopsi pendirian perusahaan dan pada akhir Agustus, mayoritas 7 Eleven cabang tidak akan lagi memuat majalah dewasa, yang saat ini menyumbang kurang dari satu persen dari total pendapatan penjualan tahunan. Hal ini merupakan kebijakan yang baik, meskipun Jepang memiliki industri dewasa yang sangat besar. (KotakGame)