KotakGame

Jika kamu mengikuti perkembangan industri game selama beberapa waktu terakhir, mungkin kamu sudah tidak asing dengan kabar yang menyelimuti Epic Games Store. Hadir sebagai platform digital baru, pihak Epic semakin gencar dalam menggaet banyak publisher untuk mendapatkan hak eksklusif pada beberapa game terbaru. Hak ini dimanfaatkan oleh mereka untuk merilis game baru secara eksklusif di Epic Games Store, atau lebih singkatnya para gamer PC tidak akan bisa mengakses game yang sama di platform lain, termasuk Steam yang seperti kita kenal memang memegang dominasi kuat sejak tahun 2003 lalu.

Dengan semakin banyaknya game eksklusif yang berhasil diamankan Epic Games Store, termasuk Borderlands 3 yang memicu kontroversi terbesar sejauh ini, rasanya komunitas gamer PC mulai dihadapkan pada konflik yang tidak terduga dan hampir serupa dengan "console war." Walaupun pemimpin Epic Games Store - Steve Allison mengatakan kalau pengambilan hak eksklusif ini tidak akan berlangsung lebih lama lagi, Tim Sweeney yang merupakan CEO Epic justru memberikan konfirmasi berbeda.

» Bentar Lagi Rilis di PC! Ini dia Spesifikasi PC Buat Mainin Ghost of Tsushima: Director's Cut!
» Founder T-Series Mendorong Persatuan India agar Tidak Tersalip dengan MrBeast dalam Subscriber YouTube
» My Lovely Daughter dan My Lovely Wife Sekarang Bisa Dimainkan di GameQoo
» iShowSpeed Rayakan 24 juta Subscriber YouTube dengan Loncat ke Setup Streamingnya!
» Game Hybrid RPG Dari Indonesia Fractals of Destiny Telah Hadir Di Steam

Melalui postingan terbaru di akun Twitternya, Sweeney mengatakan kalau pihaknya akan terbuka dengan kerjasama dari publisher dan developer manapun untuk merilis gamenya secara eksklusif di Epic Store. Tidak peduli apakah publisher yang bersangkutan sudah berhubungan dengan Steam, kerjasama yang ingin mereka jalin dengan Epic nantinya masih bisa berjalan tanpa hambatan. Dengan adanya konfirmasi ini, sepertinya Epic Games Store tidak akan berhenti untuk mengamankan lebih banyak game eksklusif PC sampai mereka bisa mengalahkan Steam.

Kru KotGa awalnya memang terbuka dengan rencana Epic untuk membuka platform yang bisa bersaing kuat di pasaran, namun apa yang mereka perlihatkan sejauh ini benar-benar mengecewakan. Daripada bersaing secara bersih, secara tidak langsung mereka memaksa gamer yang sudah terikat dengan Steam untuk beralih ke platform lain yang jelas-jelas lebih inferior. Tidak hanya itu, game seperti The Division 2, Metro Exodus hingga Borderlands 3 memiliki beberapa seri pendahulu yang hanya tersedia di Steam. Jadi daripada menarik perhatian pendatang baru, Epic Games Store bisa dibilang hanya mengambil hak dari game AAA baru yang mengundang hype besar.

(KotakGame)