Review

Cyberpunk 2077, Open-World Ambisius dengan Eksekusi Tak Tepat Sasaran!

Halaman 1

Setelah berhasil merebut kepercayaan banyak gamer di seluruh dunia lewat rilis game RPG luar biasa The Witcher 3: Wild Hunt, ekspektasi akan game terbaru CD Projekt Red yaitu Cyberpunk 2077 tentunya juga semakin tinggi. Diumumkan pertama kali pada tahun 2012 lalu, Cyberpunk 2077 adalah proyek game open-world RPG yang mengadaptasi franchise game role-playing tabletop karya Mike Pondsmith.

Game ini mengambil banyak inspirasi dari beberapa franchise ikonik lainnya mulai dari film klasik Blade Runner, seri manga dan anime Ghost in the Shell, hingga game System Shock dan Deus Ex. Bermodalkan pengalaman CD Projekt Red dalam meracik game dengan kualitas yang tidak setengah-setengah, Cyberpunk 2077 rasanya memang sudah ditakdirkan akan jadi salah satu rilis game terbesar sepanjang dekade.

Ekspektasi yang tinggi tersebut sayangnya mulai menurun setelah pihak developer terlihat sedang berhadapan dengan masalah internal, dimana mereka kesulitan dalam memenuhi deadline peluncuran gamenya dan harus melakukan penundaan sampai tiga kali. Penantian tersebut akhirnya berakhir, namun yang ditemukan oleh para kritikus dan fans justru adalah sebuah game yang berbeda dari ekspektasi mereka. Jadi apakah Cyberpunk 2077 sukses menjawab penantian fans selama hampir satu dekade ini? Langsung saja simak rangkuman reviewnya di bawah ini.

Baca ini juga :

» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection

Jalan Cerita

Kebebasan adalah sesuatu yang selalu ditegaskan oleh CD Projekt Red saat membahas soal Cyberpunk 2077, dan benar saja karena sejak awal permainan kamu akan diberi pilihan untuk menentukan latar belakang dari sang karakter utama yang bernama V. Lewat fitur yang diberi nama lifepaths, kamu dapat menentukan jati diri V sebelum dirinya bekerja sebagai Mercenary yaitu Nomad, Street Kid, dan Corpo.

Sebagai Nomad, sang karakter utama V akan keluar dari klannya dan berusaha mencari kehidupan baru di kota besar. Street Kid adalah saat dimana dia menjadi anak jalanan yang pulang ke kampung halaman di Night City. Sementara Corpo menjadikannya sebagai sosok yang cukup berpengaruh di Arasaka Corporation dan terpaksa harus dipecat karena suatu insiden.

Meskipun memberikan sesi cerita yang sangat berbeda antara satu sama lain, namun pada akhirnya kamu akan disuguhkan dengan alur cerita yang identik dimana V akan berperan sebagai mercenary lepas yang ditemani rekan bernama Jackie Welles dan seorang netrunner bernama T-Bug. Hari-hari mereka sebagai mercenary lepas berjalan lancar hingga pada suatu hari mereka mendapat tugas dari seorang fixer bernama Dexter DeShawn, yang meminta mereka untuk mencuri sebuah biochip rahasia dari Arasaka Corporation.

Dari misi berbahaya inilah takdir V yang sebelumnya berusaha untuk mencari kehidupan bebas dan tenang di Night City menjadi sebuah upaya bertahan hidup yang menuntunnya dalam serangkaian tragedi baru. Peran Keanu Reeves sebagai sosok Johnny Silverhand juga bukan sekedar cameo biasa, karena dia termasuk salah satu karakter paling penting yang menjadi penggerak plot utama selain V.

Secara keseluruhan eksekusi cerita dalam Cyberpunk 2077 memang memberikan kesan familiar dengan The Witcher 3, dimana terkadang kamu akan dihadapkan dengan beberapa keputusan penting yang dapat merubah alur quest bahkan hingga ending yang bisa didapat. Meskipun menambah nilai replayability, namun terkadang masih ada beberapa skenario scripted atau terkunci yang pastinya akan sangat menarik jika bisa dirubah ke arah tidak terduga.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru



Most Popular Previews
Belum ada Preview