Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Youtube yang dulu bukanlah yang sekarang. Kini salah satu platform streaming dan video paling populer tersebut terkenal akan regulasi atau peraturan yang ketat dan tak mengenal ampun, terutama bagi para konten kreator yang memiliki sedikit viewer atau tidak tenar. Salah satu dari regulasi Youtube yang cukup terkenal adalah Copyright Claim atau Klaim Hak Cipta yang dilakukan satu industri atau perusahaan terhadap satu video.
Mark Fitzpatrick kini menjadi salah satu kreator yang harus merasakan perihnya Klaim Hak Cipta akibat konten-konten channel Youtube miliknya yang bernama Totally Not Mark. Youtuber tersebut terkenal akan konten yang membahas anime-anime beserta manga populer. Namun biasanya Mark memfokuskan kontennya ke anime/manga Dragon Ball karena itu merupakan favoritnya.
Melalui video yang baru ia buat, total 150 video miliknya diklaim bahkan diblok oleh Toei Animation. Hal tersebut dikarenakan konten dari Mark yang menyangkut mengenai properti milik Toei seperti Dragon Ball dan One Piece. Ia mengungkap bahwa 2 hari sebelumnya saat malam ia mendapat email yang bertuliskan bahwa 15 video miliknya telah diklaim oleh Toei Animation. Namun tak berhenti sampai disitu, karena selang 1 jam video yang diklaim bertambah menjadi 28 video. Lalu esok paginya, angka 28 membludak menjadi sebanyak 150 video yang telah diklaim oleh Toei.
Mark berkata "Setidaknya kami membutuhkan waktu satu minggu untuk mengerjakan sebuah video. 150 video yang diblok tersebut hampir setara dengan 3 tahun waktu kerja kami". Anehnya, Toei pernah membuat kerja sama dengan Mark beberapa tahun yang lalu untuk mempromosikan properti mereka. Itu lah yang membuat Mark semakin kesal karena kejadian ini.
Jepang sendiri cukup terkenal dengan perilaku mereka melindungi karya milik mereka dan urung mempromosikan produk mereka ke luar negeri. Contoh besarnya adalah Nintendo yang beberapa tahun lalu gemar melakukan takedown atau klaim hak cipta terhadap video-video yang menampilkan sedikit saja gameplay dari game mereka.
Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183