KotakGame

Kontroversi bisa dibilang adalah konsumsi sehari-hari para penggemarnya, dan itu kembali lagi ketika bocoran dari Region Sumeru hadir. Baru-baru ini mereka kecewa karena banyaknya deretan dari karakter game Hoyoverse tersebut tidak sesuai dengan ekspetasi mereka.

Menurut mereka karakter yang ada di Sumeru tidak mencerminkan darimana poin karakter region tersebut berasal. Sumeru dikabarkan merupakan region yang mengambil inspirasinya dari campuran budaya Timur Tengah dan Asia Selatan. Tentunya besar harapan dari karakter tersebut memiliki kulit yang berwarna lebih gelap.

Baca ini juga :

» Epic Games Gugat Google dan Samsung Karena Tuduhan Tidak Mendukung Persaingan Sehat!
» Mengintip Spesifikasi POCO X6 5G di BliBli: Ponsel Kelas Menengah dengan Fitur Premium
» Pra-registrasi "Tree of Savior: Neverland" dibuka di 11 wilayah Asia! Unjuk PV menarik dan gameplay inovatif!
» 4 Alasan Metal Slug: Awakening Adalah Game Nostalgia Terbaik yang Pernah Hadir di Indonesia
» Rayakan 70 Juta Download! Yu-Gi-Oh! MASTER DUEL Adakan Berbagai Event Bertabur Hadiah

edited them because brown people deserve justice. even tho the designs are orientalist, at least give them a proper skin tone hoyoverse.

like and rt’s are appreciated 🙏🏾#GenshinImpact #Sumeru #Dori #Collei #Tighnari pic.twitter.com/uzreaabpd4

— bun / navi ♡ (@CL0UDLUVRBOT) June 29, 2022

Namun sayangnya karakter yang hadir pada bocoran tersebut lebih banyak memiliki berwarna cerah. Meskipun untuk pertama kalinya akan banyak karakter yang menggunakan elemen terbaru yakni Dendro, namun sepertinya itu tidak menjadi fokus utama para gamer Genshin Impact.

cause what if i start screaming pic.twitter.com/AjhMlgufBZ

— 🫧☁️ ⁷ (@kaeyavrse) June 29, 2022

Mereka menganggap para designer melakukan whitewashing karakter dari region ini. Perlu dicatat Hoyoverse belum mengkonfirmasi apakah Sumeru benar-benar mengambil secara spesifik di dunia nyata. Namun karakter Genshin Impact mendeskripsikan bahwa Sumeru memiliki daerah Gurun dan Hutan Hujan yang mengacu ke daerah Timur Tengah hingga ke Asia Selatan.

Sumber: Forbes