Tahun 2011, AS dan Uni Eropa menandatangani perjanjian bersejarah SLAMS (Space-Land-Air Missile Shield). Masing-masing pihak setuju untuk mengembangkan teknologi sistem misil anti-balistik secara menyeluruh. Rusia tersinggung karena tidak ikut sertakan dalam perjanjian tersebut, sehingga mengembangkan sistem baru.