Sepanjang akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018 ini, game bergenre battle-royale memang sangat digandrungi dikalangan gamer. Tidak berlebihan jika menyebutkan PlayerUnknown's Battlegrounds sebagai game yang mempopulerkan genre tersebut. Tidak hanya sukses di PC, game yang biasa disingkat PUBG tersebut juga sukses di perangkat mobile.
PUBG Mobile besutan Lightspeed & Quantum membawa mekanisme yang sama seperti PUBG Mobile tanpa merubah mekanisme yang ada. Para pemain akan dijatuhkan dari pesawat, dan turun menggunakan parasut ke sebuah pulau. Setelah turun, para pemain diharuskan untuk mencari perlengkapan serta senjata untuk bertahan hidup. Tentu saja safe area akan semakin mengecil untuk menentukan siapa pemenangnya.
Nah, lantas apasih yang membuat PUBG Mobile begitu laku keras dibandingkan game-game battle royale lainnya? Pada artikel ini, Kru KotGa akan memberitahukan beberapa hal di PUBG Mobile yang mungkin tidak akan kamu temukan di game battle royale lainnya. Apa saja? Yuk simak artikelnya!
PUBG Mobile juga dikembangkan dengan Unreal Engine 4 meski tidak se-fantastis versi PC pastinya. Tentu saja jika dibandingkan dengan game mobile sejenis, PUBG Mobile memiliki keunggulan dari segi grafis. Tapi, bagi kamu pengguna smartphone dengan spesifikasi low-end jangan harap bisa memainkan game kompetitif ini dengan nyaman.
Disisi lain, Tencent bersama Lightspeed dan Quantum menjanjikan bahwa PUBG Mobile akan terus-menerus mendapatkan update untuk optimisasi Unreal Engine 4 agar game tersebut bisa dimainkan di berbagai smartphone dengan performa maksimal di Android maupun iOS.
2. Tidak ada Auto Aim
Jika kamu memainkan game battle royale seperti Rules of Survival, pastinya sangat amat mudah ketika ingin mengincar badan atau kepala lawan. Yap, itu karena kamu dibantu dengan fitur auto aim dimana jika kamu sedang mengeker lawan dengan scope, makan posisi crosshair akan langsung melengket ke badan lawan layaknya sebuah magnet.
Akan tetapi, jika kamu memainkan PUBG Mobile, kamu tidak akan menembukan fitur sejenis. Para pemain benar-benar dituntut untuk bisa menembak lawan dengan kemampuan masing-masing tanpa bantuan auto aim. Tentu saja ini agar permainan lebih fair play dan menuntut pemain untuk terus bermain dan berlatih supaya jago demi menciptakan scene yang kompetitif.