Ketika Alone in the Dark dirilis perdana di tahun 1992, walau memiliki tampilan grafis yang sangat jadul, tak dipungkiri kalau game keluaran Infogrames ini kala itu tidak hanya sukses mengejutkan gamers, namun juga merevolusi keseluruhan genre survival horror.
Pasalnya, konsep sendirian di rumah besar angker sekaligus diteror (atau lebih tepatnya di-stalk) oleh monster dan mahluk-mahluk supranatural lainnya kala itu sangatlah jarang dan sangat segar bagi industri video game.
Alhasil kala itu banyak yang menganggap kalau Alone in the Dark adalah game terseram yang pernah diproduksi. Namun anggap tersebut berubah ketika di tahun 1996, Capcom merilis Resident Evil. Memang zombie tidak nyata. Tapi disinilah letak kejeniusan Shinji Mikami dan tim.
Baca ini juga :
» Interview Eksklusif KONAMI Mengenai Hadirnya Yu-Gi-Oh! OCG English Edition for Asia
» Jangan Main Sendirian! Inilah 7 Game yang Menampilkan Hantu Jepang
» Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22!
» Rekomendasi Game Yang Bisa Membangkitkan Nostalgia Kamu!
» Puasa Sambil Nostalgia, Inilah 7 Game PS1 Paling Seru Buat Ngabuburit!
Melalui tangannya, tampilan manusia setengah mati itu terlihat lebih menyeramkan. Belum lagi, sensasi ketika kita sedang konsentrasi menjelajahi mansion legendaris itu yang lalu tiba-tiba, para zombie langsung mendatangi tanpa diduga-duga. Alhasil tahta game paling menyeramkan pun beralih ke game ini.
Namun seperti kata pepatah, di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi lagi, kengerian yang diberikan RE dan Alone in the Dark langsung terasa tidak ada apa-apanya ketika akhirnya Konami merilis Silent Hill di tahun 1999.