Feature

[Diary Kru KotGa] Semakin Banyak Studio Animasi Bangkrut, Umur Anime Tinggal Hitung Jari?

oleh: Culdesacc

Bagi kamu yang mengikuti perkembangan anime, pasti masih sempat mengingat statement dari kreator Evangelion - Hideaki Anno yang meramalkan bahwa industri anime Jepang akan runtuh dalam 5 tahun ke depan. Ia meramalkan bahwa industri di anime Jepang akan runtuh dalam waktu 5 tahun kedepan. Hideaki mengatakan bahwa masa keemasan anime sudah lewat dan terkesan menurun. Kini sudah tahun 2018, nampaknya sedikit demi sedikit ramalan Anno semakin terbukti benar.

Tak bisa dipungkiri memang kalau belakangan ini kualitas anime sedang agak naik turun. Walau dari segi grafis dan kualitas animasi banyak yang meningkat, namun tak sedikit juga anime-anime yang memiliki kualitas grafis yang sangat tanggung. Salah satu contohnya adalah beberapa anime seperti Marchen Madchen dan yang baru-baru ini sering disinggung oleh banyak orang adalah adaptasi anime dari Ore ga Suki nano wa Imouto dakedo Imouto ja Nai.

Terlebih, animator yang mengerjakan anime dengan waktu produksi yang cukup lama dan memeras tenaga juga kurang mendapatkan apresiasi yang layak dari studio. Pasalnya, banyak proyek yang harus mereka kerjakan kadang tidak sepadan dengan gaji yang mereka terima. Salah satu contohnya adalah beberapa animator yang 'curhat' lewat Twitter dan berkata bahwa mereka tidak digaji dengan layak dalam suatu studio animasi.

Dalam tweet @sleepymame yang bisa kita lihat diatas, gaji sebesar 39.288 Yen (5 juta Rupiah) tersebut adalah gaji bulanannya. Gaji tersebut memang terdengar cukup menggiurkan di Indonesia, namun jumlah tersebut belum cukup untuk menjadi UMR dalam standar Jepang. Sang animator mengatakan kalau dia termasuk yang menggambar cukup lambat, jadi, dia hanya bisa menghasilkan sekitar 200 lembar. Sedangkan bagi yang cepat, mungkin bisa sekitar 400-500 lembar, dan itu pun pastinya hanya sekitar 2 kali lipat bayaran dari yang dia dapatkan.

Sayangnya, hal tersebut dilakukan oleh studio animasi untuk mengurangi pengeluaran perusahaan mereka. Semakin tahun, studio animasi juga semakin berkurang dikarenakan persaingan dan juga ketidakmampuan mereka untuk membayar animator-animator mereka. Salah satu contoh studio yang baru-baru ini harus tutup dikarenakan bangkrut adalah Studio drop yang terkenal dengan anime Tetsuko no Tabi dan Zoids Wild, dan Production IMS yang terkenal dengan anime-anime populer mereka seperti High School Fleet, Inari Konkon, Active Raid dan Date A Live Season 2.

Baca ini juga :

» Awas Maksiat! 7 Game Mobile Yang Gak Boleh Kalian Mainin Sebelum Buka Puasa Edisi 2022!
» Nyesel Kalau Gak Nonton! Ini Dia 7 Rekomendasi Anime Baru Yang Akan Rilis di 2022
» Sembari Menunggu Arcane Season 2, Ini Dia Deretan Anime Yang Harus Kamu Tonton Kalau Kamu Suka Arcan
» Mau Jadi Tanjidor? Ini Dia Deretan Game Adaptasi Anime Yang Gak Akan Ngecewain!
» Udah Pernah Maenin Belom? Ini Dia 7 Rekomendasi Game JRPG Yang Keren Dan Asik Di Steam!

Kini, bisa dibilang Anime telah menjadi suatu komoditas yang dinikmati oleh banyak kalangan termasuk fans-fans dari luar negeri. Namun, jika kualitas dari lapangan kerja dan produksi dari anime sendiri tidak dibenahi, maka ramalan tersebut bisa jadi kenyataan. Dengan semakin berkurangnya studio produksi anime yang mampu memproduksi anime-anime berkualitas, apakah benar bahwa asumsi anime hanya akan bertahan kurang lebih 2-3 tahun lagi ini benar?

(KotakGame)
Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline 021-98299724
rekomendasi terbaru