Feature

Alasan Sebenarnya Kenapa Capcom Terlalu Lama Meninggalkan 'Dino Crisis'

Kembali memperkenalkan franchise klasik dalam format game terbaru memang sesuatu yang seringkali dilakukan oleh Capcom. Developer tersebut memiliki banyak franchise ikonik dengan basis fans yang solid selema beberapa dekade terakhir, jadi setiap kali ada game terbaru yang diumumkan dari salah satu franchise tersebut, maka sudah bisa dipastikan kalau para fans akan sangat antusias. Peluang inilah yang membuat Capcom tidak setengah-setangah dalam mendukung franchise mereka, bahkan Mega-Man pun juga mendapat dukungan lewat seri terbaru yang akan segera dirilis dalam waktu dekat.

Sebenarnya masih ada beberapa franchise yang sudah lama ditinggalkan oleh Capcom, dimana salah satu yang paling dinantikan kebangkitannya adalah Dino Crisis. Memulai debutnya di PlayStation pada tahun 1999 lalu, Dino Crisis adalah franchise survival horror yang tidak berbeda jauh dengan seri klasik Resident Evil. Satu-satunya perbedaan paling mencolok adalah elemen horror yang berusaha ditawarkannya. Jika di Resident Evil pemain disuguhkan dengan tema bencana virus zombie yang merubah warga menjadi monster dan mayat hidup, Dino Crisis justru membawakan tema horrornya lewat ancaman Dinosaurus liar hasil eksperimen yang memakan banyak korban.

Konsepnya memang terdengar seperti game survival, namun Capcom justru berhasil menawarkan pengalaman bermain yang mencekam dengan sangat baik. Sejak saat itulah nama Dino Crisis mulai melambung tinggi dan semakin mendapatkan perhatian kuat di seluruh dunia. Hanya dalam kurun waktu kurang dari lima tahun saja, Capcom sudah merilis tiga seri gamenya yang ditutup dengan Dino Crisis 3 pada tahun 2003. Dua seri pertamanya memang mendapat respon positif dan sukses di pasaran, tapi Dino Crisis 3 mulai menyimpang dari tema horror dan membuat franchise ini memasuki masa vakum berkepanjangan. Sebagian fans bahkan sudah menyerah dan ragu jika franchise ini bisa dihidupkan kembali.

Jika awalnya franchise ini memang membawa kesuksesan besar? Lalu kenapa Capcom meninggalkannya selama ini? Jawabannya sendiri terletak pada momentum. Maksudnya di sini adalah Capcom menunggu saat yang paling tepat untuk meracik sebuah proyek baru atau sekedar merilis game klasiknya dalam versi remaster. Sekarang mereka telah mendapatkan asset besar berupa RE Engine yang telah digunakan di Resident Evil 7, Resident Evil 2 Remake dan Devil May Cry 5, dimana hasilnya ketiga game ini berhasil meraih kesuksesan besar dari segi kualitas maupun penjualan. Peran besar dari RE Engine ini adalah salah satu momentum tersebut, karena belum lama ini Capcom sudah mengonfirmasi telah mengembangkan beberapa game yang menggunakan basis RE Engine (salah satunya kemungkinan besar adalah Dino Crisis reboot/remake).

Baca ini juga :

» Ini Dia Ciri Khas yang Wajib Ada di Game Resident Evil Berikutnya!
» Ternyata Beda Banget! Inilah 5 Perubahan Baru yang Ada di Lost Saga Remastered!
» Jadi Pengen Beli! Inilah Deretan Game Next-Gen PS5 yang Wajib Kamu Tunggu!
» Cari Idaman Kamu! Rekomendasi Laptop i7 Kekinian Untuk Gamer di Budget Mulai 13 Jutaan!
» Mulai Budget 4 Jutaan Aja! Rekomendasi Laptop Murah Untuk Main Game Kekinian!

Pada akhir tahun 2017 lalu, harapan tersebut juga sempat muncul saat salah satu akun Twitter resmi Capcom menanggapi pertanyaan dari fans mengenai kemungkinan jika Dino Crisis akan kembali dihidupkan. Capcom mengatakan jika banyak fans menginginkannya, maka mereka juga tidak akan segan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Akun Twitter tersebut memang tidak terverifikasi, tapi setidaknya pihak Capcom sudah mengonfirmasi kalau akun tersebut memang resmi dan dikhususkan untuk komunitas mereka di Jepang. Jika Kru KotGa harus berasumsi, sayangnya Capcom adalah developer yang sulit ditebak, namun mereka pada akhirnya selalu mengabulkan keinginan para fans mereka. Versi remake dari Resident Evil 2 dan sekuel Devil May Cry 5 yang akhirnya muncul setelah 10 tahun saja sudah bisa menjadi bukti yang mendukung.

Permintaan dari para fans juga menjadi prioritas utama dan untuk ini, Dino Crisis sudah mendapatkan banyak sekali dukungan dari para fans di seluruh dunia yang ingin melihat kebangkitan seri ini. Jadi walaupun Capcom belum bisa berbagi apa-apa soal proyek apa yang akan mereka kerjakan di masa mendatang, besar kemungkinan juga kalau Dino Crisis akan kembali dengan versi remake atau proyek game terbaru. Namun tetap saja, di akhir semua ini tentunya masih sebatas harapan yang masih belum terjawab.

Sebagai detail tambahan, belum lama ini salah satu member terpercaya ResetEra berbagi bocoran informasi yang menjadi indikasi awal soal adanya game terbaru Dino Crisis. Jadi berdasarkan laporan terbaru yang dibocorkan user bernama Leocarian, dia memberikan rincian dari isi presentasi Microsoft di ajang E3 2019. Listnya sendiri merangkum beberapa pengumuman game seperti seri terbaru Fable, IP dari Ninja Theory yang berjudul Bleeding Edge, IP untuk konsol generasi selanjutnya yang dikerjakan oleh Rare, serta yang paling menarik adalah World Premiere Dino Crisis Reboot / Remake yang rencananya akan diperlihatkan secara penuh pada tahun 2020 mendatang.

Setidaknya itulah sedikit gambaran yang bisa Kru KotGa ungkapkan. Tidak begitu meyakinkan memang, tapi perlu diingat kalau Capcom tidak pernah menutup kemungkinan untuk membangkitkan franchise mereka dan tetap setia mendengarkan keinginan para fansnya. Cukup dengan modal dukungan dan permintaan yang meyakinkan dari fans, pasti pada akhirnya Capcom akan merespon dengan kejutan yang luar biasa.

(KotakGame)

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline 021-98299724
rekomendasi terbaru



Most Popular Feature
Tidak ada berita terpopuler