Feature

Bikin Rugi! Ini 5 Game Yang Justru Menghancurkan Reputasi Pembuatnya

oleh: Reza Alif

Halaman 2

4. SimCity (2013) - Maxis

Electronic Arts awalnya menginginkan SimCity menjadi reboot yang baik seperti seri lamanya bahkan lebih dengan gameplay yang menarik dan keren serta gaya yang baru. Sayangnya, Maxis sebagai pengembang menjadi korban, karena game buatannya memiliki banyak kegagalan, apalagi fitur selalu online yang sangat fatal.

Begitu gamer berhasil memainkan SimCity pun, banyak yang menemukan bahwa pengalaman bermain dan fitur di dalamnya begitu terbatas dibandingkan game pendahulunya. Akibatnya Maxim pun harus menutup studio mereka.

Baca ini juga :

» 7 Alasan Wajib Main Rise of the Ronin! Game Open World Rasa Souls Eksklusif Paling Dinanti
» 8 Tips Menjadi Ronin Terbaik di Game Open World Terbaru, Rise of the Ronin
» Rekomendasi Build Baizhu di Genshin Impact versi 3.6
» Gak Nyangka Demen Ngegame! 7 Game Favorit Raditya Dika!
» Indopride! Ini Dia 7 Game Yang Berhasil Membanggakan Indonesia!
5. Haze (2008) - Free Radical Design

Ambisi adalah motivator yang hebat, tapi jika tidak dikontrol, ambisi justru melahap seluruh usaha yang sudah dikeluarkan. Free Radical Design sebagai pembuat game TimeSplitters yang terkenal, lambat menyadari hal ini dalam pembuatan game Haze.

Haze muncul sebagai game yang sangat kacau. Kekurangan narasi yang cukup buruk dan bug di berbagai lini membuat banyak gamer memberikan review yang negatif terhadap game ini. Free Radical Design harus menerima bahwa mereka mengalami kebangkrutan yang cukup menyakitkan.

Itulah 5 game yang justru merusak reputasi dari pembuatnya. Pastinya, pembuatan game bukanlah sesuatu yang mudah, karena itu proses yang teliti dan detail harus dilakukan agar saat rilis, game tersebut memang memiliki kualitas yang tak mengecewakan.

KotakGame

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline 021-98299724
rekomendasi terbaru