4. SimCity (2013) - Maxis
Electronic Arts awalnya menginginkan SimCity menjadi reboot yang baik seperti seri lamanya bahkan lebih dengan gameplay yang menarik dan keren serta gaya yang baru. Sayangnya, Maxis sebagai pengembang menjadi korban, karena game buatannya memiliki banyak kegagalan, apalagi fitur selalu online yang sangat fatal.
Begitu gamer berhasil memainkan SimCity pun, banyak yang menemukan bahwa pengalaman bermain dan fitur di dalamnya begitu terbatas dibandingkan game pendahulunya. Akibatnya Maxim pun harus menutup studio mereka.
Baca ini juga :
5. Haze (2008) - Free Radical Design
Ambisi adalah motivator yang hebat, tapi jika tidak dikontrol, ambisi justru melahap seluruh usaha yang sudah dikeluarkan. Free Radical Design sebagai pembuat game TimeSplitters yang terkenal, lambat menyadari hal ini dalam pembuatan game Haze.
Haze muncul sebagai game yang sangat kacau. Kekurangan narasi yang cukup buruk dan bug di berbagai lini membuat banyak gamer memberikan review yang negatif terhadap game ini. Free Radical Design harus menerima bahwa mereka mengalami kebangkrutan yang cukup menyakitkan.
Itulah 5 game yang justru merusak reputasi dari pembuatnya. Pastinya, pembuatan game bukanlah sesuatu yang mudah, karena itu proses yang teliti dan detail harus dilakukan agar saat rilis, game tersebut memang memiliki kualitas yang tak mengecewakan. KotakGame