Layaknya sebuah pertandingan olahraga tradisional, pertandingan esports juga dipenuhi oleh beberapa skandal. Hal ini tidak jauh dari hingar bingarnya esports dan masih barunya dunia bisnis ini. Mulai dari pengaturan skor, tidak bisa memberikan hak berupa gaji ke pemain, hingga penggunaan doping dan cheat mewarnai perjalanan industri esports.
Baca ini juga :
Bahkan, tim Dota 2 asal Indonesia sendiri pernah melakukan hal ini. Lebih tepatnya adalah para pemain melakukan hal tersebut secara diam-diam tanpa diketahui oleh organisasi. Selain itu ada skandal menggunakan cheat di pertandingan resmi, dan lain-lain. Kru KotGa mencoba merangkum apa saja skandal tersebut. Mari kita lihat: 1. Pengaturan Skor Mahameru ID
Sumber: Ligagame YouTube
Mahameru adalah salah satu tim Indonesia yang sempat mengikuti ajang Joindota League 2015. Di antara kelima pemain, tiga pemain terbukti memasang taruhan untuk lawan mereka dan mengalah di dalam game.
Investigasi yang dilakukan oleh Joindota mengemukakan kalau dua dari pemain Mahameru, yakni SPACEMAN dan Oclaire terbukti memasang taruhan ke arah lawan. Karena mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf kepada komunitas, tim Mahameru serta para pemain yang terlibat dihukum untuk empat musim atau sekitar satu tahun penyelenggaraan Joindota dan turnamen yang mereka selenggarakan. 2. Shanghai Major yang Berantakan
Sumber: LOTA YouTube
Shanghai Major yang digelar 2016 lalu di cap sebagai event paling buruk sepanjang esports Dota 2. Mulai dari masalah siaran, pelayanan para pemain atau penonton, hingga pemecatan salah satu talent membuat Shanghai Major dirundung banyak permasalahan.
Di hari pembukaan, atmosfer negatif mulai merundung Shanghai Major lantaran produksi siaran mengalami banyak masalah. Beberapa pemain bahkan kecurian alat pribadi mereka seperti keyboard dan mouse saat fase grup digelar. Perfect World sebagai penyelenggara dituding sebagai penyebab bobroknya gelaran ini. Berangkat dari kejadian ini, Valve meminta maaf dan melepas Perfect World menuju hari-hari terakhir Shanghai Major. 3. Penggunaan Doping di Pertandingan Resmi
Sumber: LuisZunigaEsports YouTube
Penggunaan doping ini diketahui dari wawancara mantan pemain Cloud9, yaitu Kory "Semphis" Friesen dengan tim dari ESWC 2015.
Pada kesempatan itu, Kory menjelaskan bahwa tidak sedikit pemain profesional yang menggunakan doping . Bahkan, dia mengaku bahwa seluruh roster Cloud9 menggunakan Adderall pada gelaran ESL One Katowice 2015. Tentu saja hal ini merupakan sebuah coreng hitam untuk wajah esports. Apalagi mengingat bahwa Cloud9 merupakan salah satu tim besar yang menguasai skena kompetitif CS:GO.