Feature

Membahas Taunting di Esports, Teknik Jatuhkan Mental Lawan Paling Ampuh!

oleh: Cita Aditya
Dalam beberapa kompetisi olahraga, mengejek lawan dengan gerakan-gerakan yang unik memang kerap terjadi. Selebrasi berlebihan juga bisa menjatuhkan mental lawan. Khususnya ketika memasuki waktu krusial seperti Injury Time. Hal ini tentu saja untuk menjatuhkan mental lawan. Aksi tersebut hingga saat ini masih dilakukan oleh para pemain. Buntutnya adalah kartu kuning atau merah jika berlebihan melakukan selebrasi berlebihan di Sepak Bola.

Baca ini juga :

» Bisa Minum Lewat Headset hingga Cukuran RGB, Deretan Joke Brand Gaming di April Mop!
» Resesi Is Real? Game-Game Besar ini Harus Tutup di Tahun 2023!
» Tahun 2023 Penuh Game Keren! Ini Dia List Game Yang Dinantikan Rilisnya di Tahun Ini!
» Apakah Favoritmu Menang? Pengumuman Pemenang Penghargaan KotakGame Awards 2022
» Awal Tahun 2023 di Rumah Tapi Bingung Mau Ngapain Aja? Saatnya Mainkan 7 Game Ini!
Gerakan unik ini bisa dibilang bentuk taunting. Tak hanya olahraga tradisional, di esports pun kerap terjadi taunt-taunt yang turut memanaskan tensi pertandingan. Tak hanya itu, mental lawan juga akan jatuh jika mereka tidak kuat. Lalu, bagaimana taunting di esports? Mari kita lihat:

Apa itu Taunting?




Sumber: My Smash Corner YouTube

Untuk kalian yang belum tahu, taunting adalah tindakan provokasi ke orang lain. Dalam dunia video game, orang lain ini berarti tentu saja snag lawan.

Tindakan taunting ini bisa dilakukan di dalam atau luar game. Di luar game, ini bisa dilakukan dalam bentuk gesture atau perkataan. Umumnya pesan yang disampaikan adalah meremehkan lawan atau menyombongkan diri, baik sebelum atau setelah pertandingan. Pernyataan lewat media sosial juga bisa dianggap sebagai taunting, apalagi ketika dua tim akan atau baru selesai bertanding.

Dalam game, pemain bisa menggunakan fitur atau gerakan taunt yang sudah tersedia dalam permainan. Berbagai game fighting, Dota 2, sampai League of Legends memiliki fitur ini dan bisa digunakan oleh siapa saja.

Kadang pemain juga menggunakan fitur lain untuk melakukan taunting ke lawannya. Dota 2 adalah salah satu contoh kuat untuk ini. Pemain bisa melakukan chat wheel spam, item drop, fountain dive, dan yang paling baru, offensive tipping. Lalu jangan lupa juga taunt paling kontroversial di dunia fighting game dan juga FPS: teabagging.

Tidak semua pemain sering atau bahkan suka dengan taunting. Namun di sisi lain ada pemain dan tim yang malah dikenal suka melakukannya.

OG dan Taunt Mereka




Sumber: Dotatvru YouTube

OG sang jawara The International dua kali berturut-turut kerap melakukan offensive taunting kepada lawan dengan melakukan Chat Wheel spamming. Tak heran PSG.LGD di The International 8 final melakukan mute kepada seluruh pemain OG agar bisa konsentrasi. Hasilnya tetap saja, OG menang dan berhasil memboyong Aegis ke Bootcamp mereka di Paris. Selain PSG.LGD, Topson sang Midlaner pernah memberikan spray dengan kata Loser yang mengejek Virtus Pro di The International 9 kemudian melakukan bunuh diri ke arah Tower.


Sumber: HolyHexor YouTube

Hal lain yang dilakukan OG adalah gesture Ceb yang mengejek crowd The International 9 pasca menang dari Tim Tiongkok. The International 9 yang diadakan di Tiongkok memang bersifat satu sisi saja untuk urusan crowd. Mereka hanya bersorak ketika Tim Tiongkok menang. Ceb pun mempertanyakan crowd tersebut dengan gesture memegang telinga seakan bertanya kemana perginya crowd tersebut?

Selain itu, yang paling membekas tentu saja Notail dengan tumpukan kertasnya. PSG.LGD sempat trauma dengan tumpukan kertas yang dibawa oleh Notail untuk memenangkan The International 8. Di semifinal The International 9, Notail kembali membawa tumpukan kertas lebih banyak ketika bertemu PSG.LGD dan hasilnya tentu saja membuat OG kembali menang.

Fitur Index :

  1. Halaman 2
Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline 021-98299724
rekomendasi terbaru