Gelaran The International memang ditiadakan mengingat tahun 2020, COVID-19 menjadi wabah yang cukup ditakuti. Banyaknya travel ban dan protokol kesehatan yang rumit mungkin menjadi alasan Valve tidak menyelenggarakan turnamen akbar satu ini. Dengan total hadiah sebesar 40 Juta USD atau setara dengan 590 Miliar Rupiah, membuat Valve terus mencetak rekor untuk urusan Prize Pool. Meski begitu, nyatanya Dota 2 terus mengalami penurunan.
Mulai dari tim dengan tier 2 serta 3 yang banyak membubarkan diri karena tidak ada turnamen resmi dengan skala besar. Hingga jumlah pemain aktif yang terus turun hingga 5 bulan ke belakang. Rasanya Dota 2 saat ini sedang tidak baik-baik saja. Lalu, jika berandai-andai jadi Gaben. Apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut? Kru KotGa mencoba menganalisanya.
1. Membuat Audisi Kecil-Kecilan
Sumber: Geek Fam Facebook
Membuat tim Dota 2 tidaklah mudah. Kalian harus mencari pemain baru yang sekiranya memiliki potensi. Tak hanya itu, sokongan finansial juga harus ada. Bermain Dota 2 membutuhkan PC yang cukup mumpuni serta Internet yang kencang. Mengingat beberapa tim membubarkan diri karena alasan finansial, bagaimana jika Valve membuat audisi dan sang pemenang akan di support oleh Valve selama beberapa bulan.
Setelah dirasa mandiri, barulah lepaskan sokongan dana tersebut. Toh secuil yang dihabiskan untuk membangun tim secara kecil-kecilan tidak akan menghabiskan keuntungan Valve yang disinyalir mencapai 120 Juta USD dari penjualan Battle Pass..
2. Membuat Tingkatan Liga
Sumber: NoobFromUA YouTube
Saat ini banyak pihak ketiga yang mumpuni untuk mengadakan turnamen. Mengapa tidak Valve membuat turnamen skala regional dan membaginya menjadi beberapa tingkatan. Seperti Amatir, Semi-Pro, dan Profesional. Namun latar belakang dari pemain harusnya di cek dengan sedemikian rupa untuk menghindari adanya kecurangan. Hadiahnya tak perlu fantastis, yang penting cukup untuk para juara. Dengan ini tentunya kita akan melihat nama-nama baru di kancah Dota 2.
Tidakkah kalian bosan dengan mereka yang itu-itu saja? Kita butuh wajah baru dengan kejutan seperti Topson.
3. Mengembangkan Event In-Game yang Lebih Seru
Sumber: Dota Cinema YouTube
Ingat bagaimana keseruan Diretide dan Chinese New Year? Sebagai pemain Dota 2 Zaman Old tentunya kita merindukan hal tersebut. Saat ini memang ada custom game yang bisa kita mainkan. Dari custom game ini juga lahir Dota Underlords, game Auto Battler yang sempat meledak namanya. Namun akan lebih baik jika Valve mengembangkan sendiri custom game seperti Diretide dan New Blossom Event.
Jauh dari esports, hal ini akan membantu Valve mengembalikan jumlah pemain di Dota 2. Mengingat Dota 2 adalah game yang kompleks dan cukup lama, orang-orang bisa saja sekedar bersenang-senang dengan Event In-Game dan kemudian kembali lagi.