Kru KotGa: Mengingat weekend kemarin baru saja ada Tokyo Game Show 2022, buat kak Hans sendiri apakah ada pengumuman atau game apa yang paling berkesan di TGS 2022 ini?
Hans: Sebenarnya karena kita sebagai Content Creator itu harus update game dan buat konten hampir setiap hari, jadi mindset kalo nonton model TGS 2022 cuma buat ikutin hype train aja, karena biasanya rilisnya masih sangat lama. Tapi kalo pribadi dari TGS 2022-nya aja gw fokus ke game-game jadul sih kayaknya, seperti Megaman Battle Network Legacy Collection, Suikoden Remastered, FF7 Crisis Core, Star Ocean, Sonic Frontiers, Resident Evil dan tentunya berharap Monster Hunter ada game baru.
Kru KotGa: Ada gak pengumuman yang kak Hans harapkan ada di TGS 2022 ini, tapi tidak terwujud?
Hans: Karena game sudah banyak banget yah sekarang, gua sih sudah gak harap apa apa sih yang spesifik, tapi kalau di paksa tanya spesifik mungkin dari CAPCOM yang paling gua tunggu kalo ada Franchise MONSTER HUNTER yang baru di 2023.
Nah itu dia menurut pendapat dari kak Luthfi, kak Larissa dan kak Hans The Jooomers mengenai TGS 2022 kali ini. Kira-kira game yang kamu harapkan ada di TGS 2022 tapi tidak terwujud ada gak nih? Langsung saja tulis di kolom komentar!
Eits tunggu dulu, tidak hanya acara Tokyo Game Show 2022 saja loh. Salah satu game buatan developer asal Indonesia, A Space for the Unbound pun berhasil memenangkan kategori Future Division di Japan Game Awards 2022 loh! Kita pun telah menanyakan kesan dan pesan dari Director Game A Space for the Unbound, Dimas Novan Delfiano.
Berikut adalah hasil wawancaranya:
Mojiken Studio
Kru KotGa: Apa kesan anda ketika mengetahui A Space For The Unbound menang Future Division di Japan Game Awards 2022?
Dimas: Yang pasti saya sangat kaget dan tidak menyangka akan menang. Karena seperti yang kita ketahui Indonesia itu sendiri bisa dibilang bukan powerhouse dunia game yang selalu dapat sorotan utama di media media game. Dan bisa mendapat penghargaan ini merupakan kebahagiaan karena kita jadi tahu antusiasme audiens, terutama audiens Jepang, terhadap karya dari manapun asalnya. Dengan adanya award ini semoga game karya negeri lainnya dapat perhatian dari audiens internasional. Credit untuk semua yang terlibat, sangat bersyukur dikelilingi oleh orang-orang berbakat dan juga hebat.
Kru KotGa: Berapa lama pengembangan game ini, dari pertama kali dibuat sampai demonya rilis di Steam?
Dimas: Pengembangan sudah dimulai dari tahun 2015, sembari mengerjakan proyek lain, 3 tahun awal dihabiskan untuk belajar dan mencari formula desain game dan metode storytelling yang tepat, hingga sekitar tahun 2018-2019 akhirnya A Space for the Unbound mulai mendapat wujudnya yang lebih solid, kemudian di tahun 2020 kami merilis demo di steam, dan syukur, responnya sangat positif.
Kru KotGa: Untuk yang terakhir, apakah boleh tahu, detail tanggal peluncuran resmi untuk A Space for the Unbound?
Dimas: Untuk tanggal rilis, dari kami masih belum bisa membuka. Yang pasti tetap pantau terus akun sosial media kami di Twitter, Facebook (akun Mojiken Studio, Toge Productions, dan game A Space for the Unbound) dan instagram (akun Mojiken Studio, Toge Productions). Semua kabar development dan soal gamenya akan diumumkan di sana.
Nah segitu dulu aja pendapat-pendapat dari influencer dan gamer asal Indonesia, dan juga kru KotGa. Kalau menurut kamu Tokyo Game Show 2022 kali ini bagaimana nih? Langsung aja tulis pendapat kamu di kolom komentar ya!