KotakGame

TEKKEN 8 pertama kali diumumkan pada 13 September 2022 di PlayStation State of Play, tapi sebelumnya sudah pernah di-tease secara informal di EVO 2022. Game sebelumnya, TEKKEN 7, tidak terasa sudah berumur 8 tahun aja nih. Pertama kali rilis di 2015, game ini sampai saat ini masih diminati fanbase-nya dan masih terus dimainkan.


Nah, di awal bulan maret ini KotakGame dapet undangan dari Bandai Namco Entertainment Asia buat datang ke kantor mereka di Singapura, untuk mencoba langsung game TEKKEN 8 sekaligus ngobrol dan interview dengan TEKKEN Project Executive Producer/Director, Katsuhiro Harada dan juga TEKKEN Project Producer, Michael Murray. Buat fans setia TEKKEN series pasti sudah tidak asing dengan kedua nama ini nih. Maka dari itu kita ingin mengucapkan terima kasih ke Bandai Namco Entertainment Asia atas undangannya.




Disclaimer

Sebelum masuk lebih dalam, kita mau kasih disclaimer terlebih dahulu kalau game TEKKEN 8 yang kita coba ini masih eksklusif untuk media preview dan untuk game-nya sendiri masih dalam tahap pengembangan.

Selain itu, karena alasan konfidensialitas dan menghindari leak, kita tidak diizinkan mengambil footage video, foto, atau rekaman suara selama acara berlangsung nih. Jadi semua screenshot dan gambar yang kita pakai adalah yang disediakan oleh pihak Bandai Namco Entertainment Asia.

Waktu pertama sampai di kantor Bandai Namco Entertainment Asia, kita langsung dipertemukan dengan Harada-san dan Michael Murray, dimana kita langsung dikasih presentasi oleh Michael Murray soal Gameplay Mechanics dari TEKKEN 8. Buat kalian yang belum tahu, kalian sudah bisa menonton video presentasi gameplay-nya di sini:

Interview dengan Harada-san dan Michael Murray

Kru KotakGame dan rekan-rekan media lain juga diberi kesempatan untuk mewawancarai langsung Harada-san dan Michael Murray.

Sayangnya, karena waktu yang terbatas, tidak semua pertanyaan yang kita ajukan bisa dijawab. Dari KotakGame sendiri, ada dua pertanyaan kita yang dijawab.

Q: Setelah Bandai Namco merilis video pengenalan gameplay mechanics TEKKEN 8, banyak player yang concerned terhadap fitur yang terlihat lebih fokus pada offensive dan sangat minim dari segi defensive sehingga mereka merasa kurang fair untuk para pemain defensive di TEKKEN series. Bagaimana tanggapan tim development atas hal ini?

Harada-san: Kami justru merasa selama ini game fighting memiliki banyak opsi defensive jika dibandingkan dengan game-game jenis lain seperti FPS dan MOBA, yang memiliki opsi minim ketika menerima serangan seperti hanya bisa menghindar atau bahkan hanya bisa menerima serangan.


Sementara untuk game fighting, khususnya TEKKEN, memiliki banyak pilihan defensive seperti blocking, parry, dodge, counter, dan bahkan di TEKKEN yang merupakan 3D fighting game, player bisa bergeser ke samping untuk menghindari serangan dan bukan cuma mundur ke belakang. Justru fitur-fitur baru ini merupakan upaya untuk membuat TEKKEN 8 lebih balance dan lebih menarik untuk dimainkan dan ditonton.

Q: Apa yang membedakan TEKKEN dari game fighting lainnya di skena esports dan bagaimana ini mempengaruhi pengembangan TEKKEN 8?

Harada-san: Pertama-tama TEKKEN sedikit berbeda dengan game fighting yang lain, khususnya game 2D karena kebanyakan player game fighting 2D memainkan berbagai judul game fighting sementara player TEKKEN biasanya hanya memainkan TEKKEN saja dan tidak memainkan game fighting lainnya. Kemudian, TEKKEN tidak hanya populer di Jepang saja dan memiliki fanbase yang cukup menyebar. Bahkan di skena esports TEKKEN didominasi negara-negara lain seperti Korea dan Pakistan.

Pengaruh dari skena esports ke dalam pengembangan adalah mereka melihat minat pemain dan penonton turnamen esports TEKKEN menjadi dorongan bagi mereka untuk membuat game yang bukan hanya seru dimainkan, tapi juga ditonton. Ini juga menjadi alasan kami memperkenalkan karakter-karakter dari background negara berbeda untuk merepresentasikan fanbase mereka yang tersebar.


Michael Murray: Setelah kami datang ke EVO, kami bisa melihat bagaimana game ini dinikmati player dan menjadi pertimbangkan untuk membuat game yang bisa dinikmati lebih lagi. Selain itu, tidak ada tim development dari game fighting lain yang datang ke turnamen esports dari game yang mereka kembangkan selain tim TEKKEN.