Review

Art of War: Red Tides

Halaman 1

Game dengan geenre real-time strategy memang merupakan game yang cukup unik, karena dalam game tersebut kalian akan dapat bermain sambil belajar mengatur strageti untuk dapat menang. Genre RTS ini sendiri sempat populer pada tahun 90an hingga 2000. Tidak hanya jaman dulu. banyak juga judul game yang menarik gamer untuk dimainkan saat ini, salah satunya Art of War: Red Tides.

Art of War: Red Tides adalah game multiplayer dengan genre RTS aka real-time strategy yang memungkinkan para pemainnya bertempur secara tim maupun satu lawan satu dengan pemain lainnya. Saat ini Art of War: Red Tides sudah memasuki tahap early access di Steam dan bisa dimainkan secara gratis. Lantas, seperti apa keseruan game tersebut? Yuk simak ulasan kru KotGa.

Baca ini juga :

» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection
RTS atau Real-Time Strategy umumnya memiliki ciri khas permainan yang mengendalikan suatu negara atau bangsa yang memiliki berbagai sumber daya (alam, manusia dan ekonomi). Pemain diharuskan melakukan perencanaan dan strategi secara simulasi untuk membuat suatu bangsa yang menjadi bangsa yang kuat dan nomor satu. Tapi dalam game Art of War: Red Tides tampaknya akan sedikit berbeda.

Secara garis besar Art of War: Red Tides menghadirkan genre RTS, namun dengan pertarungan berskala yang lebih kecil dengan mekanisme gameplay yang sangat cepat. Saat ini, ada tiga bangsa yang bisa dipilih, yaitu Terran, Atlac, dan juga Yougai. Ada beberapa mode, mulai dari Quick Play 1vs1 hingga 3vs3. Jika pemain sudah menyentuh level 15, baru akan dibuka mode kompetitif.

Peraturan bermainnya? Cukup simple. Para pemain hanya dituntut untuk menghancurkan base utama lawan. Tapi sebelum itu, akan ada tiga turret yang menjaga. Setiap bangsa juga memiliki skill yang berbeda-berbeda. Misalnya, bangsa Terran yang bisa mengeluarkan turret ditengah-tengah pertarungan hingga memborbardir lawan dengan serangan udara.

Berbicara mengenai mekanisme gameplay yang cepat. Disini, para pemain dituntut untuk mengambil keputusan secepat dan sebaik mungkin. Untuk memanggil pasukan, pemain membutuhkan sebuah Soul Essence yang bisa didapatkan setiap detiknya. Nah, penentuan penggunaan Soul Essence ini sangat krusial. Mau mengeluarkan pasukan lemah tapi banyak, atau pasukan kuat tapi dikit? Kamu tidak bisa mengendalikan pasukan yang dibuat, pasukan akan bergerak dengan sendirinya, makanya kru KotGa tekankan, pemilihan pasukan disini cukup krusial.
Setiap pertarungan, sebenernya kamu bisa mengganti tiga bangsa tersebut ketika bertempur, tapi alangkah lebih baik jika kamu berfokus pada satu bangsa. Karena untuk upgrade setiap pasukan membutuhkan Coin yang lumayan banyak. Belum lagi untuk mendapatkan pasukan yang belum ter-unlock. Karena ini game free-to-play tentu saja ada fitur micro-transactions berupa kosmetik.
Oh, Art of War: Red Tides tidak hanya menghadirkan pertarungan dengan pemain lainnya. Para pemain juga bisa memainkan mode single-player untuk menjalankan suatu quest yang disebut dengan Command Academy. Mode tersebut memungkinkan para pemain mendapatkan Coin dan Gem yang nantinya berguna untuk membeli pasukan atau sebuah kosmetik.

Dari segi grafis kru KotGa tidak melihat hal yang istimewa pada game ini. Hanya saja, setiap animasi dan efek yang diberikan cukup nyaman dilihat untuk sebuah yang bergenre RTS. Karena mungkin game ini masih early access, kru KotGa terkadang mengalami stuttering yang cukup menjengkelkan. Meski begitu, overall lancar dan optimisasi cukup baik.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru



Most Popular Previews
Belum ada Preview