Dari desain, Max Pro M2 terlihat lebih premium dari seniornya, M1. Dengan material polycarbonate dengan warna glossy dan lapisan mirip kaca, M2 tampil begitu memukau. Hanya saja, desain yang seperti itu malah mudah meninggalkan bekas sidik jari sehingga kamu perlu sering-sering mengusapnya dengan tisu untuk menjaga kilauannya.
Terlepas dari banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh Max Pro M2, tentunya ada yang sisi kurang yang juga perlu kamu ketahui, yaitu smartphone ini belum memiliki fitur NFC dan tidak ada fitur fast charging. Meski masuk dalam kekurangan, namun bagi Kru KotGa yang tidak perlu NFC, ketiadaan fitur yang banyak digunakan untuk transfer data dan sebagai sarana pembayaran elektronik itu tidak menjadi masalah sama sekali. Sebagai tambahan, andaikan M2 menggunakan micro-USB Type-C, pasti akan lebih mantap lagi. Tapi kalau menggunakan Type-C, nampaknya harganya tidak semurah jika menggunakan micro-USB biasa.
» ROG Phone
» Cyber Hunter
» ASUS ZenBook 13 UX333FN
» ROG Zephyrus S GX531: Tetap Tipis, Tetap Gahar!
» ASUS Zenfone Max M2
Berdasarkan pengalaman dalam menggunakan M2, smartphone ini bisa bertahan seharian untuk penggunaan yang intense atau dua hari jika digunakan secara normal sehingga tentang ketiadaan fast charging pun seharusnya tidak menjadi masalah besar karena kamu bisa melakukan pengisian energi baterai di malam hari sambil ditinggal tidur.
Well, itulah ulasan untuk ZenFone Max Pro M2. Kesimpulannya, Kru KotGa sangat puas dengan kinerja yang ditawarkan oleh smartphone ini, khususnya dari sisi kameranya yang jauh lebih baik daripada seniornya. Ya, bisa dibilang "price to value" terbaik di kelasnya untuk saat ini.
(KotakGame)
Recommended by Kotakgame