Review

Devil May Cry 5, SSStylish Comeback!

Halaman 3

Modern dengan Cita Rasa Klasik

Untuk menjaga agar gamenya tetap relevan dengan fans veteran maupun pemain pendatang baru, Capcom telah melakukan banyak perombakan dan implementasi fitur baru yang membuat keseluruhan mekanisme dalam Devil May Cry 5 terasa lebih sempurna. Pertama mari kita membahas soal desain gameplay yang ditawarkannya. Seperti beberapa seri sebelumnya, Devil May Cry 5 masih dirangkum dalam format 20 misi cerita yang bergerak secara linear dan menempatkan ketiga karakter utamanya dalam skenario berbeda. Tidak ketinggalan, ada juga beberapa misi rahasia yang tersembunyi di beberapa tempat dan bisa kamu akses untuk ekstra tantangan serta reward. Saat memulai sebuah misi, kamu hanya perlu mengikuti arus map yang akan membawa karaktermu dalam beberapa segmen pertarungan. Saat masuk dalam pertarungan khusus, biasanya area di sekitar karaktermu akan dikunci dengan barrier merah dan hanya bisa dibuka kembali jika kamu berhasil menghabisi semua musuh yang ada. Pemain casual biasanya akan menghabisi musuh dengan cara normal dan menggunakan skill yang mereka kuasai secara berulang-ulang, namun para fans Devil May Cry pasti akan memanfaatkan setiap segmennya untuk bertarung dengan variasi kombo dan gaya bermain yang "stylish."

Walaupun opsional, gaya bermain dimana kamu dapat mengejar SSS rank dengan mengeksekusi kombo yang kreatif dapat memberikan mereka reward berupa skor S untuk setiap misi, ekstra Red Orb, dan bahkan nada musik yang ikut berubah di tengah-tengah pertarungan. Setiap misi yang kamu jalani tidak selalu memiliki durasi yang panjang, karena ada beberapa diantaranya yang hanya menempatkan kamu dalam pertarungan melawan boss. Jika dinilai dari segi level design, Kru KotGa merasa cukup takjub dengan presentasi dunianya yang terlihat menawan dan mendetail. Mulai dari setting perkotaan yang bergerak dari malam sampai pagi dengan atmosfer yang dramatis, hingga suasana mencekam saat berada dalam sarang demon yang terlihat seperti neraka, setiap setting yang dipresentasikan dalam game ini benar-benar dinamis. Dihilangkannya elemen puzzle mungkin akan membuat sebagian pemain kecewa, namun Kru KotGa justru menyambut keputusan ini dengan terbuka. Alasannya sendiri karena fokus gameplay akan lebih dominan pada sisi aksinya yang memang menjadi daya tarik utama dari game hack and slash, sesuatu yang jujur lebih Kru KotGa utamakan.

Baca ini juga :

» Apollo Justice: Ace Attorney Trilogy Review
» Street Fighter 6
» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West

Elemen klasik lain yang masih dipertahankan juga bisa dilihat dari fitur kustomisasinya yang mengandalkan jasa Divinity Statue untuk membuka skill baru, membeli Blue Orb untuk menambah Vitality gauge, Purple Orb untuk menambah Devil Trigger gauge, dan Gold Orb untuk membangkitkan karaktermu saat sekarat dalam pertempuran. Red Orb masih menjadi mata uang utama dalam game ini, dan kamu juga bisa menggunakannya untuk membeli stok Devil Breaker dari Nico. Sebelum membeli sebuah skill, kamu bisa mencoba dan bahkan melatihnya terlebih dahulu dengan mengakses Void. Void adalah sebuah tempat kosong yang berperan sebagai arena bermain bebas, baik itu mencoba skill atau meracik variasi kombo baru saat melawan satu hingga banyak jenis demon kuat secara bersamaan, fitur ini yang jelas sangat berguna bagi pemain veteran maupun pendatang baru yang ingin mengasah skill mereka.

Fitur lain yang tidak kalah menariknya adalah implementasi Photo Mode yang memang biasanya hanya ditemui di game eksklusif PlayStation. Cara kerjanya sendiri tidak berbeda jauh dengan fitur Photo Mode biasa, hanya saja kamu hanya bisa menghentikan jalannya permainan saat berada dalam gameplay dan merubah posisi kamera saja. Tidak ada tambahan efek foto, sudut pandang kamera dan opsi editing lainnya yang disediakan. Walaupun terkesan apa adanya, Kru KotGa masih bisa mengambil beberapa scene keren dengan lebih mudah berkat fitur ini. Selain Photo Mode, kamu juga bisa mengakses fitur gallery yang merangkum record cerita, bestiary dan model karakter, monster, hingga senjata yang terlihat sangat mendetail berkat implementasi RE Engine.

Bicara soal RE Engine, perannya dalam menangani kualitas grafis di Devil May Cry 5 juga layak mendapatkan acungan dua jempol. Selain menghasilkan grafis paling menawan dibandingkan kebanyakan game action yang ada di pasaran saat ini, performanya dalam mempresentasikan karakter dengan model motion capture juga terlihat sangat berkualitas. Di sini kamu akan disuguhkan dengan kualitas grafis in-game dan cutscene kelas atas yang akan memanjakan matamu. Dengan ini, semoga saja RE Engine bisa dijadikan basis untuk semua game AAA buatan Capcom di masa mendatang.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru



Most Popular Previews
Belum ada Preview