Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari suatu prosesor tentu saja pertama-tama adalah melakukan benchmark sintentis sebagai sebuah "gambaran" sejauh mana kemampuan laptop gaming tersebut. Pada pengujian benchmark sintetis kru KotGa menggunakan empat software seperti 3DMark Firestrike, Cinebench R15, dan juga PC Mark 10. Berikut hasilnya:
Melihat spesifikasinya yang berbeda dari varian sebelumnya dan terlihat memiliki upgrade yang signifikan, terutama pada bagian kartu grafis yang dimilikinya. Tidak tanggung-tanggung, kru KotGa mengujinya dengan berbagai game kekinian, mulai dari game esports ringan hingga game AAA yang berat sekalipun. Berikut hasilnya:
Untuk memainkan berbagai game-game esports sepertinya TUF Gaming FX505DT tidak mengalami kesulitan ya Kotakers. Dicoba untuk memainkan DOTA 2 dan CS:GO, laptop gaming tersebut masih bisa menjalankannya dengan rata-rata framerate di atas 90 FPS dengan settingan maksimal. Sementara untuk memainkan PUBG juga masih bisa mendapatkan rata-rata framerate 66 FPS dengan settingan ultra.
Nah, ketika dicoba untuk memainkan game-game AAA, TUF Gaming FX505DT sudah mulai merasa berat untuk menjalankannya. Sebut saja Monster Hunter World dan juga The Witcher 3 yang dimainkan dengan settingan high hanya bisa mendapatkan framerate rata-rata di bawah 60 FPS, hanya Devil May Cry V saja yang memiliki performa bagus.
Tidak mengherankan memang jika laptop gaming ini cukup kesulitan ketika memainkan game-game AAA karena RAM yang dibenamkan hanya 8GB single-channel saja. Jika sudah menggunakan 16GB dual-channel, performa yang dihasilkan tentunya akan jauh lebih maksimal.
Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183