Jika di Anime, Doraemon adalah salah satu judul yang paling dicinta oleh banyak penggemar kartun Jepang. Sedangkan, di dunia game, Harvest Moon adalah salah satu judul game yang dimainkan di semua kalangan umur dan cukup dihormati. Namun, bagaimana jika keduanya digabungkan menjadi satu kesatuan?
Begitulah yang coba dilakukan oleh Marvelous selaku developer dalam menghadirkan seri Harvest Moon atau yang kini bernama Story of Seasons terbaru. Doraemon Story of Seasons, hadir dengan menggabungkan Anime dan game menjadi satu. Disini kamu akan berpetualang ala Doraemon, namun dengan mekanisme Harvest Moon.
Kali ini KotakGame berkesempatan me-review game tersebut. Simak ulasan dibawah ini ya!
Baca ini juga :
» Review - SWORD ART ONLINE: Fractured Daydream
» The Super Mario Bros. Movie
» Review Mario + Rabbids Sparks of Hope
» Review Nintendo Switch OLED
» Neo: The World Ends with You
1. Plot Cerita Khas Film Doraemon
Dok. KotakGame
Seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan film Doraemon akan mengangkat petualangan para karakternya di suatu daerah atau negeri yang berbeda semesta. Begitu juga pada game ini, awalnya Nobita yang sedang bingung untuk mengerjakan tugas liburan musim panasnya tak sengaja menemukan sebuah tunas yang akhirnya ia jadikan sebagai tugasnya tersebut bersama para temannya Shizuka, Suneo dan Giant.
Dok. KotakGame
Mereka pun ditemani Doraemon, menanam tunas aneh tersebut di bukit belakang sekolah. Tapi, tak disangka tunas tersebut dengan cepat berubah menjadi pohon besar, dan kemudian tiba-tiba saja sebuah badai datang menerbangkan Nobita dan kawan-kawan beserta pohon ke negeri lain. Saat sampai, Doraemon yang masih setengah sadar disatroni oleh kawanan monyet yang mengambil banyak alat penting dari kantungnya, termasuk pintu kemana saja.
Karena inilah mereka semua pun tidak bisa pulang, untungnya merekapun ditolong oleh warga sekitar dan diperbolehkan tinggal dan diberikan pekerjaan, sambil mencari satu persatu alat Doraemon yang hilang. Nah, khusus Nobita yang menjadi karakter yang dimainkan, ia akan diberi pekerjaan untuk merawat sebuah kebun yang luas dan peternakan.
2. Menerapkan Mekanisme Gameplay Harvest Moon BTN PS1
Dok. KotakGame
Bagi kalian yang hanya pernah memainkan Harvest Moon versi PS1 kamu dapat dengan mudah beradaptasi, sedangkan untuk para pecinta game Harvest Moon, ini saatnya kamu nostalgia lebih awal, sebelum merasakan remake asli dari versi lawas tersebut. Disini kamu akan bertugas menanam dengan cara seperti biasanya, mencagkul, menaruh bibit, dan menyiram. Kamu juga bisa mengupgrade peralatan yang kamu gunakan dari kapak sampai pancingan dengan menggunakan logam tertentu dan membawanya ke pandai besi.
Selain itu kamu juga akan bertugas untuk membangun ikatan dengan para warga untuk membuka beragam peristiwa penting yang nantinya berguna untuk menyelesaikan game tersebut. Karakter Nobita juga memiliki stamina yang dapat habis dan dapat diisi kembali dengan memakan sesuatu atau beristirahat. Namun, Nobita juga dapat terbantu menggunakan beberapa alat Doraemon yang masih tersisa di kantungnya, yang diberikan jika kamu menyelesaikan sebuah peristiwa bersama Doraemon.
Dok. KotakGame
Tapi, tak seluruhnya menerapkan mekanisme lawas, beberapa juga membawa sebuah terobosan yang cukup unik, seperti nobita dapat tidur siang di mana saja untuk beristirahat yang kamu bisa atur durasinya. Kemudian waktu jam pada game ini akan terus berjalan meskipun kamu memasuki satu area tertutup, tidak seperti Harvest Moon BTN yang waktunya akan berhenti saat kamu memasuki suatu bangunan. Dan yang paling menarik kamu dapat menangkap serangga menggunakan jaring disini, dan menjatuhkan buah dari pohon dengan menggoyangkan pohonnya. Oh, ya disini ternak milikmu juga tidak bisa mati, karena saat kamu dianggap gagal merawatnya, ternakmu akan diambil paksa oleh sang penjual.
3. Grafik ala anime yang manis
Dok. KotakGame
Bisa dibilang Doraemon Story of Seasons memiliki grafik yang bagus dan bisa dibilang salah satu yang terbaik dari seluruh seri Harvest Moon. Pemandangan yang ada dalam game ini dibuat sangat indah tampak seperti lukisan.
Untuk penggambaran karakter dibuat cukup detail menyerupai gambar yang ada pada cut scene. Selain itu efek visual yang bergerak juga dihadirkan dengan porsi yang cukup bagus, tidak terlalu berlebihan namun, juga tidak terlihat kaku. Hanya saja ada satu catatan kecil dimana terdapat semacam kabut putih di sekeliling pinggir grafik yang justru membuatnya terasa seperti bagian layar rusak jika kamu mainkan di Switch.