Review

The Dark Pictures: House of Ashes

oleh: Christa

Halaman 3

Kualitas Grafis Mengalami Peningkatan




Ada satu hal yang membedakan House of Ashes dengan game-game sebelumnya adalah pengaturan kamera. Eksplorasi terasa lebih menyenangkan, karena kini pemain bisa mengatur sudut pandang kamera hingga 360 derajat sesuai keinginan. Tampaknya Supermassive mengubah hal ini berdasarkan feedback dari beberapa pemain terhadap seri-seri The Dark Pictures. Di samping itu, pemain juga bisa menyalakan senter di sepanjang permainan untuk menyapu kegelapan seisi tempat.

Baca ini juga :

» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection



Sementara dari segi grafis, seri The Dark Pictures tidak pernah mengecewakan dengan menampilkan visual yang realistis dan memukau. Akan tetapi, House of Ashes terlihat menghadirkan grafis yang lebih baik dan mulus dibandingkan generasi sebelumnya. Tingkat realistis grafis di dalam game juga mengalami peningkatan dan pergerakan objek maupun karakter juga membaik. Dengan peningkatan-peningkatan seperti grafis, fitur, animasi, kami berharap antologi The Dark Pictures tidak berhenti di seri ini dan developer bisa melanjutkan pengembangan judul-judul berikutnya di antologi ini.

Kesimpulan

The Dark Pictures: House of Ashes menjadi salah satu seri dari antologi tersebut, yang tentunya membuat kami kembali terkesima akan hasil kerja keras Supermassive Games. Seri ini seperti pendahulunya, yang tidak mengecewakan bagi kami dari segi jalan ceritanya. Bisa dibilang kami merasa puas dengan pilihan-pilihan jawaban tiap karakter dan keterkaitan dari kombinasi mitos Akkad yang terkutuk dengan dunia nyata. House of Ashes justru mengingatkan kami akan Until Dawn atau film Alien vs Predator dibandingkan dengan dua game sebelumnya, karena di sini pemain lebih dihadapkan pada makhluk dengan wujud layaknya monster. Teringat seperti Wendigo di Until Dawn, bukan?




Meskipun House of Ashes menghadirkan unsur kengerian dan suasana mencekam, namun bagi kami seri ini tidak terlalu kental dengan nuansa horor seperti Man of Medan dan Little Hope. Bahkan dengan adanya adegan tembak-menembak yang didasarkan pada QTE, membuat kami berpikir bahwa House of Ashes lebih cocok disebut game dengan kombinasi aksi dan misteri.




Terlebih lagi, Supermassive juga berhasil membawa pembaruan di game ini berdasarkan hasil feedback dari seri-seri sebelumnya. Sebut saja seperti dihapusnya Fixed Camera dan diganti dengan sudut kamera yang bisa dirotasi sesuai keinginan pemain. Selain itu, grafis juga lebih ditingkatkan menjadi tampak realistis dengan polesan yang lebih rapi. Namun agak disayangkan jika versi PS5 tidak menghadirkan Adaptive Trigger maupun Haptic Feedback, yang justru bisa meningkatkan pengalaman bermain menjadi terasa lebih imersif.

Kesimpulan Review: The Dark Pictures: House of Ashes

85KotakGame.com RATING
  • (+) KELEBIHAN
  • Kualitas grafis meningkat
  • Alur cerita menarik
  • Bisa mengatur sudut pandang kamera
  • Peran Ashley Tisdale yang menjiwai
  • QTE dan jumpscare
  • (-) KEKURANGAN
  • Kisah Rachel dan Erik yang terlalu garing
  • Gameplay tidak banyak berubah
  • QTE combat seringkali menyebalkan

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru



Most Popular Previews
Belum ada Preview