KotakGame

Dan gak heran apabila Kru KotGa menyimpulkan demikian. Pasalnya memang dari awal sampai akhir, sesuai dengan judul film-nya, film ini dipenuhi dengan elemen mitologi serta refrensi-refrensi (Easter Egg) Batman di sana-sini.

Bahkan, lebih gilanya lagi, penulis naskah Seth Grahame-Smith (Dark Shadows) dengan gokil-nya jugalah menyertakan berbagai refrensi dari franchise atau beberapa judul film hit lainnya seperti The Lord of the Rings, Harry Potter dan bahkan film hit drama komedi romantis hit 90-an, Jerry Maguire (1996), yang secara gak diduga-duga, ternyata refrensi-refrensi ini terlihat dan terasa pas banget AKA gak maksa ketika di-sertakan ke dalam naskah ceritanya.

Akan tetapi, di saat yang sama, sayangnya menurut Kru KotGa, refrensi-refrensi / easter egg-easter egg ini, juglah sedikit mengganggu fokus Kru KotGa untuk memahami kisahnya. Ya memang, Kru KotGa ngerti banget dengan plot kisah film-nya yang cukup unik dan agak WTF ini.

» The Flash
» Shazam! Fury of the Gods
» Black Adam, Sang Anti Hero dari Dunia DC
» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» The Batman

Namun ya itu tadi Kotakers. dikarenakan saking kelewat banyaknya joke-joke sekaligus refrensi-refrensi pop culture tersebut, walhasil sekali lagi Kru KotGa serasa seperti menyaksikan film The LEGO Batman Movie: Pop Culture Reference Edition (ngerti kan maksud dari sindiran halus ini?) ketimbang menyaksikan film The LEGO Batman Movie.

Kekurangan tersebut lumayan di-perparah lagi dengan ketidak konsistensian McKay dalam mengarahkan laju (pace) dari film ini. Jadi gini Kotakers, babak pertama yang notabene adalah babak set-up kisah, babak ini terlihat keren banget. Pokoknya saking keren-nya, Kru KotGa sampai merasa intrigue banget deh untuk menyaksikan sisa kelanjutan kisah-nya.

Namun, sayang seribu sayang, di tengah-tengah act 2 (babak 2), tensi film ini terlihat dan terasa sedikit mengendur. Intinya dari yang tadinya Kru KotGa merasa semangat nan excited tiba-tiba Kru KotGa menjadi sedikit boring ketika menyaksikan film-nya ini.