KotakGame

Jadi, film yang naskahnya ditulis oleh Makoto Fukami ini, ber-setting antara peristiwa di game Resident Evil 6 (2012) dan Resident Evil 7 (2017). Dan film ini berfokus pada usaha dari agen BSAA yang juga veteran franchise RE, Chris Redfield (Kevin Dorman) yang harus menghentikan aksi penjual maut (Merchant of Death), Glenn Arias (Alexander Polinsky) yang ingin mnyebarkan virus mematikan di seluruh AS (termasuk New York), atau yang lebih dikenal dengan nama The Trigger Virus.

Namun, menyadari bahwasanya aksi yang dilakukan oleh Arias ini memiliki hubungan dengan salah satu musuh yang pernah dihadapi oleh Leon S Kennedy (Matthew Mercer) dulu, walhasil, Chris pun tidak ada pilihan lain selain bekerjasama dengan mantan partner adik kandung-nya di Resident Evil 2 (1998) tersebut.

Akan tetapi, di tengah keduanya mulai sibuk untuk menangkap Arias, tiba-tiba Chris dan Leon disibukkan lagi dengan diculiknya sahabat lama Chris yang kini telah menjadi Profesor / ilmuwan mumpuni, Rebecca Chambers (Erin Cahill) yang tiba-tiba diculik oleh Arias dan anak buahnya.

» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection

Mengapa Arias menculik Rebecca? Dan apakah motif Arias yang sesungguhnya, sampai-sampai ia tega melakukan tindakan keji ini? Nah, tentunya untuk mengetahui jawabannya, Kotakers haruslah menyaksikan sendiri filmnya. Oke, marilah sekarang kita mulai memberikan penilaian terhadap film ini.

Apakah secara keseluruhan (overall), Resident Evil: Vendetta, layak untuk disaksikan? Well, kalau Kotakers adalah fans berat RE, Kru KotGa jamin, kalian akan enjoy dengan film ini. Dan hal tersebut tentunya dikarenakan, layaknya seperti di film RE CGI sebelumnya, Resident Evil: Damnation (2012), Vendetta masihlah menampilkan kombinasi action dan jump-scare yang cukup membuat kaget-kaget nan seru sendiri ketika menyaksikannya.