NEWS

LPAI Minta Kominfo Untuk “Bersihkan” Game Dengan Unsur Kekerasan

Abraham Kaeris   |   Senin, 15 Apr 2024


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membersihkan game atau permainan dari kekerasan dan konten negatif karena dapat mempengaruhi perilaku anak. Menurut Kak Seto, game maupun konten digital yang mengandung unsur kekerasan harus dibersihkan, dan Kemenkominfo memiliki sumber daya untuk melakukan itu. Kak Seto menggarisbawahi bahwa selain unsur kekerasan, konten negatif seperti pornografi dan radikalisme juga perlu dijauhkan dari anak-anak. Dia menyatakan kekhawatirannya terhadap peningkatan kasus perundungan atau bullying di kalangan anak yang dapat dipicu oleh game yang mengandung tayangan kekerasan. Kak Seto berharap pemerintah bisa mengambil peran tegas untuk melindungi anak-anak.



Menurut psikolog Stenny Prawitasari, beberapa game yang memadukan unsur video dengan elemen bertahan hidup, tetapi juga memiliki unsur pertempuran, bisa menurunkan kepekaan terhadap kekerasan. Dia menyoroti game seperti Free Fire yang mengandung adegan kekerasan intens, termasuk pertempuran dan penggunaan senjata. Stenny Prawitasari menjelaskan bahwa bermain game semacam ini secara berulang dapat membuat anak-anak menjadi desensitisasi terhadap kekerasan, di mana mereka mungkin menjadi kurang peka terhadap konsekuensi nyata dari tindakan kekerasan. Beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi antara bermain game kekerasan dan peningkatan agresi pada anak-anak, dan dalam lingkungan yang kompetitif seperti game berjenis pertempuran, anak-anak mungkin lebih rentan terhadap perilaku agresif.

Menurut Kak Seto, tidak hanya pemerintah, peran orangtua juga sangat vital dalam menjaga kesehatan mental anak-anak dalam bermain game daring. Dia menekankan bahwa orangtua perlu terlibat secara aktif dalam memantau dan mengatur waktu anak-anak saat bermain game. Dengan kerja sama antara pemerintah yang lebih tegas dalam regulasi dan peran aktif orang tua dalam mendidik anak-anak tentang penggunaan game daring yang bertanggung jawab, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi perkembangan anak-anak di era digital ini, demikian kata Kak Seto.

Belum lama ini, KPAI juga meminta pemerintah, terutama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), bertindak tegas terkait peredaran game online yang berbau kekerasan dan seksualitas. Mereka mendesak Kominfo untuk memblokir game yang terbukti memberikan dampak buruk terhadap anak-anak.

Kawiyan, salah satu perwakilan KPAI, menilai sudah banyak kasus yang terjadi akibat dampak game online terhadap anak-anak. Dia mengaitkan kasus pornografi anak di Soetta dengan peredaran game online dan menyebutkan bahwa dalam perkembangannya, kasus tersebut juga disangkakan sebagai kejahatan perdagangan orang. Selain itu, Kawiyan menyebut beberapa kasus pembunuhan yang berawal dari keterlibatan anak-anak dalam game online.

Dia menegaskan kembali bahwa Kominfo harus segera menerbitkan aturan untuk memblokir atau membatasi game online yang mengandung kekerasan dan seksualitas. Kawiyan juga mendorong peran keluarga serta sekolah dalam mengawasi anak-anak agar terhindar dari dampak negatif game online.

Baca ini juga :

» Rumor Game Watch Dogs Series Ga Bakal Dilanjut Sama Ubisoft, Termasuk Franchise Watch Dogs lainnya!
» Menkominfo Terbitkan Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2024 Untuk Regulasi Video Game di Indonesia!
» Tanggapi Desakan KPAI Untuk Blokir Game, Menkominfo: Orang Tua Diwajibkan Untuk Membimbing Anaknya
» CEO Saber Interactive Katakan Harga Game Bisa Lebih Mahal Dari 70 USD
» ESRB, Badan Rating Game AS Ingin Ada Scan Wajah Buat Verifikasi Umur Sebelum Main Game!

Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru